kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Ekonomi Indonesia Diprediksi Masih Tak Jauh dari 5% Tahun Depan


Sabtu, 01 Juni 2024 / 12:20 WIB
Ekonomi Indonesia Diprediksi Masih Tak Jauh dari 5% Tahun Depan
ILUSTRASI. Ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran kelak diperkirakan masih tak jauh-jauh dari level 5%.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia masih keluar dari jebakan level 5%. Pun kelak di bawah pemerintahan baru Prabowo-Gibran, pertumbuhan ekonomi juga masih akan berkisar 5%.

Ekonom senior Mari Elka Pangestu memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berkisar di angka 5% pada tahun depan. Hal ini tak lepas dari situasi eksternal yang tidak pasti.

"Kami masih menghadapi situasi eksternal yang tidak pasti. Jadi menurut saya agak susah mengharapkan pertumbuhan di atas 5%," kata Mari, Kamis (29/5).

Mari membeberkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5%, Indonesia perlu mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, mulai dari sisi investasi, pemulihan consumer confidence di dalam negeri ataupun perbaikan dari eksternal.

"Ada perbaikan eksternal, apalagi China melemah. Jadi agak susah untuk mengharapkan (pertumbuhan ekonomi) itu," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Indonesia Menjadi Anggota Penuh OECD dalam 3 Tahun

Mari juga menyampaikan, Indonesia perlu menavigasi dan mencari sumber pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur, salah satunya melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

"Kita bisa jadi lebih kuat kalau kita bangun regional suplly chain," jelasnya.

Mari juga menuturkan, perdagangan dan investasi yang sudah masuk ke Indonesia saat ini harus bisa meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri. 

"Jadi harus cerdas menangkap investasi yang masuk dan juga pada saat yang sama bisa meningkatkan nilai tambah. Itu memerlukan pemerintah untuk menciptakan iklim yang kondusif," tutupnya.

Perlu diketahui, pada tahun 2014-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Pemerintahan Jokowi hanya berada di kisaran 5% . Kondisi tidak normal sempat terjadi pada 2020—2021, saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19.

Situasi pandemi kala itu membatasi pergerakan dunia usaha, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional jatuh ke angka minus pada 2020, dan baru mulai pulih pada 2021 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×