kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ekonomi Indonesia Diramal Tumbuh 5% Tahun Ini, Industri Mamin Jadi Penopang Utama


Selasa, 09 April 2024 / 13:45 WIB
Ekonomi Indonesia Diramal Tumbuh 5% Tahun Ini, Industri Mamin Jadi Penopang Utama
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di level kisaran 5% - 5,1% pada tahun 2024.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia diproyeksi masih tumbuh di tahun 2024. Sejumlah lembaga internasional seperti IMF, World Bank, ADB, OECD dan Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level sekitar 5% pada tahun 2024.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level kisaran 5% - 5,1% pada tahun 2024. 

Ia menilai, pertumbuhan ekonomi ini melihat adanya pemilihan umum (pemilu) di level nasional dan daerah yang mendorong aktivitas ekonomi terdistribusi hingga ke level daerah. Hal Ini juga mendukung permintaan beberapa sektor terkait seperti periklanan, transportasi dan jasa.

"Dari sisi market share, tentu sektor terbesar adalah manufaktur, tapi pertumbuhannya diprediksi masih stagnan. Nampaknya ini akan didukung lebih banyak oleh sektor-sektor penopang pemilu," kata Teuku kepada Kontan, pekan lalu.

Baca Juga: Selama Bunga The Fed Belum Turun, Cadangan Devisa RI Diprediksi Menurun

Ia berpendapat, industri manufaktur khususnya sub sektor makanan dan minuman (mamin) masih menjadi penopang utama atau yang paling mendominasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

"Industri mamin sejauh ini memang secara size paling besar di sektor manufaktur dengan kontribusi lebih dari sepertiga sektor manufaktur. Ini dikarenakan memang demand domestiknya juga yang paling besar," ujarnya.

Ia menjelaskan, sub sektor lain yang juga berpotensi meningkat adalah produk besi baja seiring dengan pulihnya ekonomi China yang juga akan mendorong peningkatan terhadap produk besi baja dari Indonesia

Disisi lain, tantangan ekonomi Indonesia tahun ini adalah melakukan transisi pemerintahan dan melanjutkan transformasi struktural, disiplin fiskal serta mendorong kembali industrialisasi untuk pembangunan ekonomi jangka panjang.

"Dari sisi eksternal, perlambatan aktivitas ekonomi global serta pemotongan suku bunga The Fed juga menjadi tantangan tersendiri," kata Teuku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×