Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan meningkat. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan berada di kisaran 4,7% secara tahunan atawa year on year (YoY) hingga 5,5% YoY.
Angka ini lebih tinggi dari outlook pertumbuhan 2024 yang sebesar 4,5% YoY hingga 5,3% YoY. Perry bilang, salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun depan adalah adanya perhelatan pemilihan umum (Pemilu).
“Ada dampak positif dari pelaksanaan Pemilu tahun depan,” terang Perry, Kamis (21/12). Pesta rakyat digadang mampu menjadi salah satu pendorong kinerja pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada tahun 2024.
Baca Juga: Simak Prediksi Kinerja Pasar Saham di Tahun 2024
Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengungkapkan, dampak pemilu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari saluran konsumsi. Konsumsi bukan hanya dari belanja rumah tangga, tetapi juga konsumsi pemerintah. Namun, seberapa besar dampaknya akan tergantung dari pelaksanaan Pemilu satu putaran atau dua putaran.
Dia pun menghitung. Bila pesta rakyat tahun depan dilaksanakan dua putaran, maka akan ada tambahan sekitar 0,6% dari konsumsi.
“HItungannya tergantung satu atau dua putaran, kalau dua putaran, mungkin bisa ada tambahan sekitar 0,6% terhadap konsumsi rumah tangga. Bukan terhadap produk domestik bruto (PDB),” tutur Aida.
Baca Juga: BI Sebut Penempatan Time Deposit Valas DHE Sudah Capai US$ 2,4 Miliar
Nah, dampak positif dari Pemillu 2024 sebenarnya sudah dirasakan sejak akhir tahun 2023. Mengingat aktivitas kampanye sudah dilaksanakan sejak kuartal IV tahun ini.
“Dampaknya sudah dirasakan di 2023, karena sudah ada persiapan menjelang Pemilu. Namun, dampak lebih besar akan dirasakan di 2024,” kata Aida.
Lebih lanjut, selain konsumsi yang ngegas, bank sentral melihat belanja pemerintah juga akan meningkat pada tahun depan didorong keberlanjutan pembangunan proyek-proyek strategis nasional (PSN).
Plus, kinerja investasi digadang akan meningkat, sejalan dengan keyakinan para penanam modal terhadap fundamental ekonomi dalam negeri.
Lebih lanjut, otoritas moneter menegaskan akan memperkuat sinergi stimulus makroprudensial dan kerja sama dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 2024, khususnya dari sisi permintaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News