Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) melihat potensi resesi Indonesia sangat kecil di tahun 2023, di saat ada kemungkinan besar negara adidaya Amerika Serikat (AS) jatuh ke jurang resesi.
Mengutip Markov Switching Dynamic Model, Direktur Utama BRI Sunarso menyebut ada besar kemungkinan AS mengalami resesi pada tahun ini.
"Sedangkan probabilitas Indonesia mengalami resesi tahun 2023 hanya 2%," sebut Sunarso dalam paparannya, Kamis (11/5).
Hal tersebut karena ekonomi Indonesia cukup solid, ditopang oleh kuatnya permintaan domestik, di tengah ketidakpastian global.
Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,03% pada Kuartal I, Ekonom: Di Bawah Ideal
Selain itu, pasar keuangan dan valuta asing Indonesia saat ini cenderung lebih tahan dari gejolak eksternal, dibandingkan dengan krisis yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Bila menilik ke belakang, Indonesia sempat jatuh ke jurang resesi pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Berdasakran definisi resesi yang merupakan pertumbuhan ekonomi negatif secara tahunan dalam dua kuartal berturut-turut, Indonesia pada waktu itu tumbuh negatif selama empat kuartal beruntun.
Pada kuartal II-2020, saat pandemi Covid-19 awal masuk ke Indonesia dan pemerintah menerapkan pembatasan sosial, ekonomi Indonesia ambles 5,32% yoy.
Pada kuartal III-2020, ekonomi mulai membaik, meski masih berada di zona negatif 3,49% yoy. Pun pada kuartal IV-2020 ekonomi Indonesia tumbuh negatif 2,17% yoy dan pada kuartal I-2021 tumbuh negatif 0,70% yoy.
Baca Juga: Ekonom Bank Danamon Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Capai 5,2%