kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

IMF Kerek Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 5%, Begini Respons Kemenkeu


Kamis, 13 April 2023 / 20:00 WIB
IMF Kerek Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 5%, Begini Respons Kemenkeu


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) merevisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5% dari sebelumnya 4,8% pada tahun 2023, dan outlook untuk 2024 di tingkat 5,1%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh IMF ini menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu titik terang di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

Febrio mengatakan, sejalan dengan proyeksi IMF, perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi dan penguatan. 

Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Kinerja Kredit akan Positif Sampai Akhir Tahun

Sampai dengan Maret 2023, PMI Manufaktur Indonesia konsisten berada di level ekspansif selama 19 bulan berturut-turut, di saat PMI Manufaktur global masih di zona kontraktif.

“Di sisi konsumsi, indeks penjualan ritel dan keyakinan konsumen masih tinggi, dengan inflasi yang relatif moderat di tingkat 5,0% year on year (yoy),” tutur Febrio dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/4).  

Posisi eksternal Indonesia juga tetap sehat, didukung neraca perdagangan yang membukukan surplus dalam 35 bulan berturut-turut. Sejalan dengan perputaran roda ekonomi yang positif, penerimaan negara tumbuh baik dibarengi dengan belanja negara yang lebih berkualitas.

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Optimistis Menatap Prospek Bisnis pada 2023, Ini Alasannya

Febrio menambahkan, ke depan pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pemulihan dan stabilitas perekonomian nasional, salah satunya dengan kontribusi permintaan domestik yang besar.

Selain itu, berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi juga akn terus  dilakukan, agar inflasi domestik tetap berada pada level moderat. Menurutnya pengendalian inflasi menjadi sangat krusial untuk terus menjaga momentum pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×