kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Bank Danamon Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Capai 5,2%


Rabu, 03 Mei 2023 / 11:45 WIB
Ekonom Bank Danamon Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Capai 5,2%
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Ekonom Bank Danamon Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023 Capai 5,2%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemulihan ekonomi yang terus membaik pada tahun ini diyakini dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5%.

Analisis Makroekonomi Bank Danamon, Irman Faiz, memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023 masih bisa mencapai di atas 5%. 

Dari hitungannya, Faiz memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada periode laporan tersebut berada pada kisaran 5% hingga 5,2% secara tahunan atau year on year (YoY).

“Di kuartal I ini kami perkirakan ekonomi bisa tumbuh 5-5,2%,” ujar Faiz kepada Kontan.co.id, Rabu (3/5).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi, Simak Pilihan Saham untuk Hari Ini (3/5)

Untuk itu, jika pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 bisa di angka 5,2% YoY, maka pencapaian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 yang sebesar 5,01%.

Menurutnya, sektor-sektor yang terkait dengan konsumsi dan transportasi akan menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2023. Misalnya saja, sektor manufaktur, perdagangan besar dan eceran, serta akomodasi dan restoran.

“Kita lihat angka-angka penjualan kendaraan, rematik, dan consumer confidance tumbuh membaik,” katanya.

Sementara pada kuartal II-2023, Faiz menduga pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh di atas 5%.

Baca Juga: Kepala BKF: Ekspansi Manufaktur RI yang Menguat Menunjukkan Sentimen Bisnis Optimis

Hal ini didukung oleh momen Lebaran 2023 dan aktivitas liburan yang berdampak positif terhadap perekonomian di kuartal tersebut. Selain itu, kinerja ekspor juga masih membaik sejalan dengan pembukaan Tiongkok.

“Ke depan kemungkinan resesi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa perlu diwaspadai karena menjadi risiko bagi kinerja ekspor terutama di semester II,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×