kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ekonom yakin pertumbuhan ekonomi 2015 capai 5,3%


Rabu, 22 April 2015 / 20:18 WIB
Ekonom yakin pertumbuhan ekonomi 2015 capai 5,3%
ILUSTRASI. Tanda-Tanda Diabetes Pada Wanita & Pria, Apa Makanan Ringan Untuk Penderita Diabetes?


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dana Moneter Intrenasional (IMF) telah memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan naik 3,5% di tahun 2015. Perekonomian dunia tahun 2015 diperkirakan mengalami ketidakpastian. Hal ini dipicu oleh perlambatan ekonomi China, melemahnya harga komoditas di pasar internasional, dan rencana kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS).

Sementara untuk Indonesia, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun ini akan naik 5,2%, sedikit lebih tinggi dibanding 5% di tahun 2014.

Josua Pardede, Chief Economist Global Market Permata Bank memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 akan lebih rendah dibanding kuartal IV-2014. Pasalnya, investasi di kuartal pertama masih melambat karena investor wait and see atas kestabilan hukum dan politik serta janji-janji Presiden Joko Widodo.

Sebenarnya, kondisi ekonomi Indonesia secara umum cukup stabil. Josua menilai positif realisasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu guna meningkatkan investasi.

Tingkat konsumsi masyarakat juga cenderung masih stabil, apalagi harga bahan bakar minyak sudah mulai turun. Selanjutnya, dari sisi ekspor belum ada peningkatan signifikan, mengingat harga minyak dunia dan komoditas masih melambat.

Belanja pemerintah di kuartal I-2015 juga belum mengalami perubahan signifikan. Pemerintah beralasan, penyerapan anggaran baru akan dilakukan pada semester II tahun ini. "Dengan kebijakan presiden yang menetapkan lelang barang dan jasa paling lambat Maret, maka realisasi belanja paling cepat baru mulai pada semester II," papar Josua pada diskusi "Global Market Updated" di Jakarta, Rabu (22/4).

Meski pertumbuhan ekonomi kuartal I melambat, Josua memprediksi pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2015 akan berada di kisaran 5% - 5,3%. Optimisme pertumbuhan ekonomi tahun ini berdasarkan pada kebijakan ekonomi pemerintah baru dalam memperlebar ruang fiskal. Sehingga hal itu mampu memberikan stimulus nyata bagi pembangunan sektor riil, seperti penguatan sektor hulu serta pembangunan dan perbaikan infrastrktur untuk mendukung industri hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×