CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Syarat pertumbuhan, rupiah dan inflasi stabil


Rabu, 22 April 2015 / 20:11 WIB
Syarat pertumbuhan, rupiah dan inflasi stabil
ILUSTRASI. Klik Link Sertificat.bkn.go.id untuk Download Sertifikat CPNS 2023


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk bisa mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Ada syarat yang harus bisa dijaga agar mencapai potensi tersebut.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan pentingnya kestabilan rupiah. Karena kurs rupiah yang melemah maka penghitungan nominal PDB yang dihitung secara dollar tidak akan berpengaruh besar. Stabilitas ekonomi Indonesia perlu dijaga sehingga rupiah tetap stabil.

Selain rupiah, yang juga perlu dijaga adalah inflasi. Pertumbuhan ril yang naik dan inflasi yang rendah akan memperbesar nominal PDB Indonesia. Trend inflasi harus dijaga dalam level 4% plus minus 1%.

Untuk inflasi, David tidak terlalu khawatir. "Tinggal pertumbuhan ril yang agak lambat," tandasnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu (22/4). Di tengah kondisi global yang masih lemah, yang jadi harapan adalah investasi. Kalau investasi bisa terealisasi baik dari swasta ataupun pemerintah, ekonomi Indonesia bukan tidak mungkin mencapai 5,4% dengan nominal sekitar US$ 1 triliun. Bahkan, potensinya bisa lebih dari itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×