kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom optimistis surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan berlanjut


Jumat, 21 Mei 2021 / 17:01 WIB
Ekonom optimistis surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan berlanjut
ILUSTRASI. Ekonom optimistis surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan berlanjut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal I 2021 mencatat surplus US$ 4,1 miliar, setelah pada kuartal IV 2020 mengalami defisit US$ 0,2 miliar. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis, ke depan tren surplus NPI masih akan berlanjut dan bahkan peluang untung bisa mencapai US$ 7 miliar. 

“Kami masih melihat potensi surplus NPI berada di kisaran US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar, lebih besar dari surplus pada kuartal IV-2020 yang pada waktu itu US$ 2,60 miliar,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (21/5). 

Optimisme tersebut didasarkan pada ekspektasi mulai normalnya arus modal asing yang masuk (inflows) ke neraca finansial, meski defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) diperkirakan akan melebar. 

Baca Juga: NPI kuartal I-2021 surplus US$ 4,1 M, transaksi berjalan balik defisit US$ 1,0 M

Faisal memprediksi, CAD akan berada di kisaran 1,88% Produk Domestik Bruto (PDB) atau melebar dari 0,41% PDB pada akhir kuartal IV-2020. Namun, ini masih berada di bawah level rata-rata 3 tahun sebelum pandemi yang sebesar 2,22% PDB. 

Semakin melebarnya CAD ini seiring dengan optimisme akan meningkatnya permintaan domestik, seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berjalan dan akan meningkatkan kinerja impor sehingga mempersempit peluang surplus neraca perdagangan. 

“Surplus akan berkurang pada paruh kedua tahun ini, impor akan mengejar karena permintaan yang meningkat sehingga meningkatkan impor barang modal. Selain itu, vaksinasi juga meningkatkan impor vaksin,” jelas Faisal. 

Namun, hal ini akan diimbangi dengan neraca finansial yang berpotensi mencatat surplus yang lebih tinggi sehingga menopang surplus NPI di akhir tahun ini. 

Arus modal asing ke pasar portofolio diperkirakan akan mengalami normalisasi, meski memang masih ada ketidakpastian akibat pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kasus harian serta mutasi Covid-19 di Asia. 

Baca Juga: Defisit tipis transaksi berjalan kuartal I-2021 bukti progres pemulihan ekonomi

Akan tetapi, katalis positif dari prospek impor datang dari manajemen fiskal yang baik, masih menariknya perbedaan tingkat suku bunga, dan stabilnya pergerakan nilai tukar rupiah. 

“Hal ini seiring dengan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bisa menarik investasi asing langsung,” tandasnya. 

Selanjutnya: Sritex (SRIL) PKPU, Reksadana Terproteksi Bahana TCW Terancam Direstrukturisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×