kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Defisit tipis transaksi berjalan kuartal I-2021 bukti progres pemulihan ekonomi


Kamis, 20 Mei 2021 / 09:10 WIB
Defisit tipis transaksi berjalan kuartal I-2021 bukti progres pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Pada kuartal IV-2020 neraca transaksi berjalan mencetak surplus US$ 0,8 miliar atau setara 0,3% Produk Domestik Bruto (PDB)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri memperkirakan akan ada defisit kecil pada neraca transaksi berjalan pada kuartal I-2021, setelah pada kuartal IV-2020 neraca transaksi berjalan mencetak surplus US$ 0,8 miliar atau setara 0,3% Produk Domestik Bruto (PDB).

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan sebesar US$ 850 juta atau setara 0,3% PDB.

“Defisit kecil ini disebabkan oleh perbaikan pada impor pada kuartal I-2021 seiring dengan adanya progres pemulihan ekonomi,” jelas Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (17/5).

Meski begitu, Faisal masih percaya diri Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) masih akan membukukan surplus di kisaran US$ 0 miliar hingga US$ 1 miliar.

Baca Juga: Kuartal II-2021, pemerintah akan tarik utang baru Rp 323,4 triliun

Pasalnya CAD relatif rendah dan ada arus modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik baik dalam bentuk foreign direct investment (FDI) maupun portofolio.

Tak hanya itu, cadangan devisa juga dilaporkan meningkat ke posisi US$ 137,1 miliar pada akhir kuartal I-2021. Ini lebih tinggi dari posisinya pada akhir tahun 2020 yang sebesar US$ 135,9 miliar.

Sementara untuk keseluruhan tahun 2021, Faisal memperkirakan CAD akan meningkat ke kisaran 1,88% PDB, setelah pada akhir tahun 2020 tercatat di posisi 0,45% PDB.

Melebarnya CAD ini seiring dengan perbaikan ekonomi yang akan berlanjut hingga akhir tahun sehingga berpotensi meningkatkan impor, khususnya impor bahan baku dan barang modal.



TERBARU

[X]
×