Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal IV-2021, Bank Indonesia (BI) optimistis kinerja penjualan ritel meningkat. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, ini tercermin dari indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober 2021 yang sebesar 193,0 atau naik 1,8% mom dari 189,5 pada bulan sebelumnya.
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melihat, tren perbaikan penjualan ritel memang berpotensi meningkat, dan bahkan potensi peningkatan ini bertahan hingga akhir tahun 2021.
“Ini didorong oleh kepercayaan masyarakat untuk mulai berbelanja di luar rumah. Keyakinan untuk belanja di luar ini konsisten meningkat,” ujar Direktur CELIOS Bhima Yudhistira kepada Kontan.co.id, Selasa (9/11).
Peningkatan ini terutama terlihat di kelompok menengah atas yang sudah cenderung percaya diri untuk meningakatkan pembelian barang-barang rumah tangga, termasuk barang elektronik seperti TV, kulkas, dan peralatan rumah tangga lainnya.
Baca Juga: Sektor-sektor ini dinilai bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV
Hal ini juga seiring dengan peningkatan pembelian rumah. BI mencatat adanya pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bank sebesar 9,4% per September 2021. Ini lebih tinggi dari kredit kendaraan bermotor yang masih berkurang 16,3% dan kredit multiguna yang hanya tumbuh 2% yoy.
Selain peningkatan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja, peningkatan penjualan ritel juga didorong oleh momentum musiman Natal dan Tahun Baru.
Saat momen ini, Bhima memandang penjualan ritel berpotensi mencapai puncak tertingginya di sepanjang tahun. Namun, ia mengingatkan masih ada tantangan yang berpotensi menahan laju pertumbuhan penjualan ritel.
Seperti harga jual akhir yang meningkat karena biaya produksi yang juga naik. Opsinya, konsumen akan berusaha mencari barang yang jauh lebih murah di platform lain.
Baca Juga: BPS: Industri pengolahan jadi sumber pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021
Selain itu, ketidakpastian kebijakan pemerintah juga memiliki pengaruh besar. Seperti contohnya kewajiban tes rapid antigen ketika perjalanan darat dan wacana pemberlakuan tes PCR kembali untuk penerbangan yang bisa menghambat keinginan mobiltas masyarakat.
Akan tetapi, secara keseluruhan, Bhima optimistis kinerja penjualan eceran ini akan memberi kontribusi pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal IV-2021.
Ia memperkirakan, konsumsi rumah tangga tiga bulan terakhir tahun ini tumbuh di kisaran 3% yoy hingga 4% yoy.
Selanjutnya: Agus Gumiwang: Perlambatan ekonomi kuartal III sudah kami perkirakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News