kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.830   -245,00   -1,48%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

DPR terbelah, PDI-P minta maaf kepada rakyat


Sabtu, 01 November 2014 / 16:01 WIB
DPR terbelah, PDI-P minta maaf kepada rakyat
ILUSTRASI. Cara isi saldo Gopay lewat Mobile Banking


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon, meminta maaf kepada masyarakat atas adanya dualisme pimpinan dalam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Effendi merupakan Wakil Ketua Umum DPR versi fraksi kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Saya minta maaf kepada rakyat Indonesia kalau kondisi seperti saat ini membuat keadaan tidak nyaman," ujar Effendi, dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (1/11).

Effendi mengatakan, kondisi yang timbul saat ini merupakan dinamika yang terjadi di Indonesia, dimana salah satu pihak, sangat berambisi untuk memenangi pertarungan dan menguasai DPR.

Menurut Effendi, pihak yang ingin memenangkan pertarungan tersebut telah berlaku culas dengan mengutak atik peraturan yang di DPR, yakni UU MD3 dan tata tertib DPR. Mereka, kata Effendi, tidak bertarung secara adil.

"Kalau ingin memenangi pertarungan, bertarunglah di pemilu. Jangan preteli (peraturan) seperti ini," ucap Effendi.

Ia menambahkan, sikap mosi tidak percaya yang dikeluarkan oleh koalisi Indonesia Hebat merupakan bentuk perlawanan terhadap sekelompok kekuatan politik yang bergerak tidak sesuai aturan.

"Mosi tidak percaya ini sangat serius. Teman-teman sebanyak 247 orang, lebih baik tidak menerima gaji untuk menunjukkan bahwa kita ingin lakukan fungsi yang sesuai dengan tugas DPR. Bukan menarik-narik ini dengan kepentingan pragmatis," ucap Effendi. (Fathur Rochman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×