Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal kisruh kepemimpinan di tubuh Dewan Perwakilan rakyat (DPR). Menurut Jokowi, perbedaan pendapat yang tak kunjung usai di parlemen harus segera diakhiri.
Menurut presiden ke tujuh ini, DPR lebih baik bersatu, sebab apa yang dilakukan para wakil rakyat ini akan menjadi sorotan publik. "Akan lebih baik jaga persatuan dan kesatuan, dan akan dicontoh oleh rakyat," ujar Jokowi, Jumat (31/10) di kompleks Istana Kepresidenan, jakarta.
Pernyataan Jokowi itu menanggapi munculnya dualisme kepemimpinan di DPR, setelah partai yang tergabung dalam koalisi indonesia hebat membentuk badan kelengkapan tandingan. Tindakan itu muncul akibat muncul ketidak puasan terhadap keputusan sebelumnya yang menempatkan partai-partai yang tergabung dalam koalisi merah putih sebagai pimpinan.
Adapun Jokowi mengatakan hal tersebut usai shala Jumat, di masjid baiturrahman yang terletak di kompleks Istana Kepresidenan. Sejumlah posisi pimpinan DPR saat ini memang dikuasi oleh sejumlah partai yang berada di luar pemrintah.
Dualisme ini juga merupakan bagian dari rangkaian pertarungan politik panjang di DPR, sejak pembahasan tata tertib DPR, pembahasan Undang-undang MD3, hingga mekanisme pemilihan ketua DPR, dan Majelis Permusyawaratan rakyat (MPR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News