kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   0,00   0,00%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Disepakati, Pertumbuhan Ekonomi 6% dan Defisit 1%


Rabu, 15 Oktober 2008 / 11:59 WIB
Disepakati, Pertumbuhan Ekonomi 6% dan Defisit 1%
ILUSTRASI. TAJUK - Thomas Hadiwinata


Reporter: Martina Prianti |

JAKARTA. Akhirnya, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2009 disepakati. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di dalam rapat panitia anggaran tadi malam (14/10) menyepakati pertumbuhan ekonomi tahun 2009 hanya sebesar 6%.

Wakil Ketua Panitia Anggaran Suharso Monoarfa mengatakan, kesepakatan asumsi pertumbuhan ekonomi 6% dimaksudkan untuk menekan tingkat defisit anggaran tahun depan. "Pertumbuhan sudah disepakati 6% dalam pembahasan di kantor wakil presiden semalam, ada dua opsi. Kalau growth 6% maka defisit 1% tapi kalau growth 6,2% maka defisit 1,3%," ucap Suharso di sela rapat panitia anggaran, Rabu (15/10).

Itu berarti, kesepakatan asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih kecil dibanding kesepakatan tanggal 24 September 2008 lalu yang mencapai 6,3%.

Dengan diketoknya pertumbuhan ekonomi 6%, maka defisit anggaran pada tahun depan hanya 1% atau senilai Rp 53,09 triliun dari produk domestik bruto (PDB) yang masih dipatok Rp 5.309 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding kesepakatan awal Panitia Anggaran yang menetapkan defisit 1,3% atau senilai Rp 71,3 triliun.

Menurut Suharso, dengan besaran defisit tersebut DPR berharap pemerintah mampu menekan penggunaan anggaran. "Ada beberapa belanja yang tidak prioritas baik belanja kementerian dan lembaga (K/L) maupun non KL besarnya diperkirakan Rp 7,9 triliun," sambungnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×