Reporter: Martina Prianti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhirnya, siang tadi, pemerintah menyampaikan secara resmi perubahan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2009 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Di dalam rapat kerja pemerintah dengan DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah merevisi asumsi target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Pemerintah hanya mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% hingga 6,1%. “Sebelumnya, pemerintah dan DPR menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar dari 6,3%,” jelas Sri Mulyani.
Untuk nilai tukar, pemerintah mengusulkan kenaikan nilai tukar rupiah atas dolar dari kesepakatan awal Rp 9.150 per 1 US$ menjadi Rp 9.500 per 1 US$. Sedangkan target inflasi, targetnya dinaikkan dari 6,2% yang diputuskan pada kesepakatan awal pemerintah dan DPR dalam forum panitia kerja RAPBN 2009, menjadi 7%.
Selain itu, pemerintah juga merevisi asumsi suku bunga tiga bulan Bank Indonesia (BI) dengan menaikkan targetnya dari 8% menjadi 8,5%. Usul tersebut sama dengan usulan pemerintah di dalam RAPBN 2009.
Lebih jauh Sri Mulyani menjelaskan, untuk asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP), pemerintah mematok harga ICP sebesar US$ 85 per barel dari kesepakatan pemerintah dan DPR lalu sebesar US$ 95 per barel.
Nah, dengan adanya perubahan asumsi dasar RAPBN 2009 itu, pemerintah memperkirakan akan terjadi penurunan defisit anggaran pada tahun depan dari 1,7% atau senilai Rp 91,8 triliun menjadi 1,3% alias Rp 71,3 triliun.
Adanya revisi asumsi defisit anggaran tersebut sangat terkait dengan melorotnya asumsi belanja negara dari Rp 1.1129 triliun menjadi Rp 1.074 triliun. Sementara itu, asumsi pendapatan dan belanja negara dan hibah turun dari Rp 1.027 triliun menjadi hanya Rp 1.003 triliun.
Catatan saja, saat ini fraksi di DPR tengah menyampaikan pandangan fraksi atas usulan perubahan RAPBN 2009 yang diusulkan pemerintah. Sedianya, nanti malam baru diputuskan apakah usulan perubahan RAPBN 2009 dari pemerintah bakal diterima atau malah sebaliknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News