kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Mendag: Pasar Dalam Negeri Jadi Sabuk Pengaman Pertumbuhan Ekonomi


Senin, 13 Oktober 2008 / 08:49 WIB
Mendag: Pasar Dalam Negeri Jadi Sabuk Pengaman Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Petugas kantor Bea dan Cukai menunjukkan cairan rokok elektrik (Vape Liquid) di Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/7). Mulai 1 Oktober mendatang, Bea Cukai memulai tarif cukai produk tembakau alternatif sebesar 57 persen. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww/18.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu mengungkapkan beberapa strategi yang akan dijalankan terkait masalah krisis finansial. Salah satunya dengan memberdayakan secara maksimal pasar dalam negeri.

“Pasar dalam negeri akan menjadi sabuk pengaman pertumbuhan ekonomi,” jelas Mari usai menonton film Laskar Pelangi di Pacific Palace, kemarin malam. Ia menjelaskan, jika terjadi penurunan pada daya ekspor, maka serapan produk sangat tergantung dari serapan dalam negeri. "Sabuk pengamannya ada di dalam negeri, sehingga kita harus cinta produk dalam negeri," ujarnya.

Untuk meningkatkan konsumsi di dalam negeri, pemerintah hanya bisa berharap dari realisasi proyek belanja pemerintah. Sayangnya, Mendag belum bisa menjelaskan instrumen perdagangan yang paling efektif bagi pertumbuhan produk dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×