kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Mendag: Pasar Dalam Negeri Jadi Sabuk Pengaman Pertumbuhan Ekonomi


Senin, 13 Oktober 2008 / 08:49 WIB
Mendag: Pasar Dalam Negeri Jadi Sabuk Pengaman Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Petugas kantor Bea dan Cukai menunjukkan cairan rokok elektrik (Vape Liquid) di Blitar, Jawa Timur, Kamis (19/7). Mulai 1 Oktober mendatang, Bea Cukai memulai tarif cukai produk tembakau alternatif sebesar 57 persen. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww/18.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu mengungkapkan beberapa strategi yang akan dijalankan terkait masalah krisis finansial. Salah satunya dengan memberdayakan secara maksimal pasar dalam negeri.

“Pasar dalam negeri akan menjadi sabuk pengaman pertumbuhan ekonomi,” jelas Mari usai menonton film Laskar Pelangi di Pacific Palace, kemarin malam. Ia menjelaskan, jika terjadi penurunan pada daya ekspor, maka serapan produk sangat tergantung dari serapan dalam negeri. "Sabuk pengamannya ada di dalam negeri, sehingga kita harus cinta produk dalam negeri," ujarnya.

Untuk meningkatkan konsumsi di dalam negeri, pemerintah hanya bisa berharap dari realisasi proyek belanja pemerintah. Sayangnya, Mendag belum bisa menjelaskan instrumen perdagangan yang paling efektif bagi pertumbuhan produk dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×