kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dijerap pencucian uang, Nazaruddin diperiksa KPK


Rabu, 31 Juli 2013 / 13:32 WIB
Dijerap pencucian uang, Nazaruddin diperiksa KPK
ILUSTRASI. IHSG Merosot 0,86% ke 6.869, Saham Big Cap Ini Banyak Dilepas Asing


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Setelah cukup lama ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang pembelian saham PT Garuda Indonesia, akhirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa mantan anggota DPR Muhammad Nazaruddin.

Terpidana kasus wisma atlet itu akan dimintai keterangan, terkait kapasitasnya yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.  "Iya dimintai keterangan sebagai tersangka," kata Kepala Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha di kantornya, Jakarta, Rabu (31/7).

Pria yang mengenakan kemeja biru lengan panjang itu datang ke KPK pukul 12.45 WIB. Nazaruddin yang kini menjalani masa hukuman dalam kasus wisma atlet itu didatangkan khusus dari LP Sukamiskin, Bandung.

Namun sayangnya, saat ditanya alasan kedatangannya, mantan politisi Senayan itu, Nazaruddin  justru menyatakan tentang adanya penyelewengan proyek besar lainnya yang diduga melibatkan pejabat negara.

"Akan saya buka semua kasus yang tentang proyek besar yang selama ini melibatkan pejabat-pejabat mengaku bersih padahal koruptor besar," kata Nazaruddin.

Dalam kasus ini, KPK menduga Nazaruddin melakukan pencucian uang, karena membeli saham PT Garuda Indonesia dengan menggunakan uang hasil tindak pidana korupsi terkait pemenangan PT Duta Graha Indah (PT DGI) sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games 2011.

Hal tersebut terungkap dari kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis. Kala itu ia menyebut Permai Grup memperoleh keuntungan sekitar Rp 200 miliar dari proyek Rp 600 miliar.

Uang itu dibelikan saham Garuda oleh lima anak perusahaan Permai Grup yaitu PT Permai Raya Wisata membeli 30 juta lembar saham senilai Rp 22,7 miliar, PT Cakrawaja Abadi 50 juta lembar saham senilai Rp 37,5 miliar, PT Exartech Technology Utama sebanyak 150 juta lembar saham senilai Rp 124,1 miliar, PT Pacific Putra Metropolitan sebanyak 100 juta lembar saham senilai Rp 75 miliar, dan PT Darmakusuma sebanyak Rp 55 juta lembar saham senilai Rp 41 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×