kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Defisit APBN Melebar Jadi 1,56% PDB Per September 2025


Selasa, 14 Oktober 2025 / 14:21 WIB
Defisit APBN Melebar Jadi 1,56% PDB Per September 2025
ILUSTRASI. Defisit APBN mencapai 1,56% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp 371,5 triliun per September 2025


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit APBN hingga September 2025 mencapai 1,56% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp 371,5 triliun.

Posisi tersebut melebar jika dibandingkan dengan posisi defisit APBN di Agustus 2025 yang sebesar 1,35% PDB.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pelebaran defisit ini terjadi lantaran realisasi belanja negara lebih besar jika dibandingkan dengan penerimaan negara yang masuk.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Ekonomi Global Mulai Membaik meski Ketidakpastian Masih Tinggi

Tercatat, realisasi pendapatan negara hingga Juli 2025 mencapai Rp 1.863,3 triliun atau setara 65% dari outlook.

Realisasi tersebut mengalami penurunan 7,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai sebesar Rp 2.008,6 triliun.

"Meskipun lebih rendah dibandingkan periode yang sama secara nominal, tekanan ini bersumber terutama dari penurunan harga komoditas global yang mempengaruhi penerimaan perpajakan, khususnya di sektor migas dan tambang," ujar Purbaya dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 2.234,8 triliun per Juli 2025 atau setara 63,4% dari outlook. 

Realisasi tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2.251,8 triliun.

Dengan kondisi tersebut, keseimbangan primer mencapai Rp 18 triliun.

Selanjutnya: Koalisi Buruh Tetap Minta Upah Minimum Naik 8,5% – 10,5%, Ancam Gelar Demo

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Snack Fair Periode 1-15 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Lay’s-Cheetos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×