kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Danareksa Research Institute prediksi ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 3,58%


Senin, 03 Agustus 2020 / 21:10 WIB
Danareksa Research Institute prediksi ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 3,58%
ILUSTRASI. Warga memlih makanan dan minuman saat berbelanja di Pasar Swalayan di Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ama.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perekonomian Indonesia pada kuartal II-2020 akan tertekan akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, pandemi tersebut telah menggerogoti komponen penopang pertumbuhan ekonomi domestik.

Danareksa Research Institute (DRI) memprediksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2020 akan minus 3,58% year on year (yoy) dan bila dibandingkan dengan kuartal I-2020, pertumbuhan ekonomi akan terkontraksi 2,63% kuartal per kuartal.

"Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada kuartal II-2020 memberikan shock yang besar terhadap masyarakat sehingga menahan pertumbuhan konsumsi rumah tangga," ujar Head of Economic Research DRI Moekti P. Soejachmoen kepada Kontan.co.id, Senin (3/8).

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi 4,72%

Padahal, pertumbuhan ekonomi ini merupakan roda penggerak terbesar pertumbuhan ekonomi. Penurunan konsumsi rumah tangga terlihat dari penjualan riil yang terkontraksi 17,37% yoy pada kuartal II-2020, kontraksi penjualan mobil yang tergerus 89,44% yoy, dan penjualan kendaraan roda dua yang terkontraksi 79,70% yoy.

Selain itu, ini juga tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus menurun dan jatuh pada posisi 72,63 pada kuartal II-2020. Ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang rendah dan berkurangnya lapangan pekerjaan akibat PSBB.

Sementara itu, pendapatan pemerintah juga masih terealisasi rendah, yaitu hanya 47,72% atau terkontraksi 9,75% yoy. Ini tercermin dari penerimaan pajak yang rendah atau hanya mencapai 44,49% pada kuartal II-2020 alias terkontraksi 9,40% yoy.

Baca Juga: Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020

Pun dengan investasi juga terpantau rendah. Ini terlihat dari penjualan semen yang terkontraksi 20,36% yoy pada kuartal II-2020 dan impor barang modal yang terkontraksi 20,07% yoy.

"Penurunan investasi ini bisa memengaruhi lambatnya pertumbuhan aktivitas konstruksi, apalagi dengan rendahnya pembelian mesin dan alat-alat bantu lainnya," kata Moekti.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×