Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Lemahnya konsumsi dan investasi juga menyebabkan pertumbuhan industri pengolahan tertekan.
Ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index (OMI) yang terkontraksi 44,76% yoy dengan kontraksi terendah ada pada sektor tekstil sebesar 62,75% yoy. Melemahnya industri pengolahan bisa memengaruhi pelemahan ekspor dan impor.
Akan tetapi, Moekti melihat harapan pada relaksasi PSBB. Menurutnya, kebijakan relaksasi PSBB ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 dan bahkan hingga akhir tahun 2020.
Baca Juga: Perlahan naik, Menperin yakin indeks manufaktur Indonesia bisa ke level 50
Akan tetapi, ini juga perlu dibarengi dengan regulasi yang ketat agar penyebaran Covid-19 tidak semakin tinggi.
"Demikian juga dengan adanya relaksasi ini mampu mendorong aktivitas ekonomi sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan penyerapan anggaran bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News