kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.890.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.280   10,00   0,06%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

Indonesia Genjot Negosiasi Tarif Jelang Tenggat 9 Juli, Siapkan MoU Tambahan untuk AS


Senin, 07 Juli 2025 / 08:15 WIB
Indonesia Genjot Negosiasi Tarif Jelang Tenggat 9 Juli, Siapkan MoU Tambahan untuk AS
ILUSTRASI. Tarif AS. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia terus mempercepat penyelesaian negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) menjelang tenggat keputusan final pada 9 Juli 2025.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa Indonesia telah menyerahkan seluruh dokumen yang diminta oleh pemerintah AS dan saat ini tengah mengajukan tambahan berupa nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat posisi negosiasi.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Terkoreksi Senin (7/7) Pagi, di Tengah Ketidakpastian Tarif AS

"Kami sudah menyampaikan dua proposal utama, yang kemudian dinyatakan lengkap oleh pihak AS. Tambahan MoU ini merupakan bentuk komitmen Indonesia dalam memenuhi harapan AS terkait keseimbangan neraca perdagangan," ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto kepada Kontan.co.id, Minggu (6/7).

Haryo menjelaskan, MoU tersebut berfokus pada potensi kerja sama sektor swasta antara pelaku usaha Indonesia dan perusahaan-perusahaan AS. Kerja sama itu mencakup rencana investasi maupun pembelian produk asal AS.

Rencananya, dokumen MoU akan dikumpulkan dan disampaikan secara resmi kepada otoritas AS pada hari ini waktu setempat sebagai bahan tambahan dalam proses evaluasi akhir.

"Meski dokumen inti telah dinyatakan lengkap, MoU ini kami dorong sebagai bukti bahwa Indonesia secara aktif merespons permintaan AS terkait keseimbangan perdagangan. Kami ingin menunjukkan adanya potensi nyata dalam kerja sama ekonomi dua arah," jelasnya.

Baca Juga: Trump Sebut Hampir Rampungkan Sejumlah Kesepakatan Dagang, Tarif Baru Mulai 1 Agustus

Pemerintah berharap langkah ini dapat memperkuat posisi Indonesia agar dapat masuk dalam batch pertama negara-negara yang disetujui untuk mendapatkan penurunan tarif dari otoritas perdagangan AS.

Sejauh ini, beberapa negara seperti Vietnam, Inggris, dan sejumlah produk asal China telah lebih dahulu masuk dalam kelompok awal tersebut.

"Harapannya, Indonesia bisa masuk dalam gelombang pertama yang disetujui. Dengan tambahan MoU ini, kami optimistis posisi kita akan semakin kuat menjelang keputusan final dari pemerintah AS pada 9 Juli nanti," tegas Haryo.

Sebagai informasi, lebih dari 70 negara saat ini tengah menegosiasikan tarif dagang dengan AS.

Pemerintah Indonesia menargetkan hasil negosiasi ini tidak hanya membuka peluang ekspor yang lebih luas, tetapi juga memperkuat kerja sama ekonomi bilateral jangka panjang antara Indonesia dan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×