kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Rabu, 19 Januari 2011 / 16:15 WIB
Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi berpotensi mengenjot angka inflasi. Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menghitung pembatasan BBM bersubsidi itu bisa menyumbang inflasi sebesar 1,5% jika desainnya tidak tepat.

Bila hal itu terjadi, Purbaya meramalkan inflasi tahun ini bisa mencapai 7,5% hingga 8%. “Kalau itu yang terjadi, ada peluang BI rate naik pada bulan April-Mei sebesar 50 basis poin,” katanya usai acara outlook Ekonomi 2011 Danareksa, Rabu (19/1).

Namun, menurutnya, pelaku pasar sudah memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan pada Februari. Menurutnya, kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin. Purbaya menilai kenaikan suku bunga acuan ini sebagai sinyal bahwa kebijakan pembatasan BBM bersubsidi akan memicu kenaikan harga.

Bila pembatasan BBM subsidi tepa, Purbaya mengatakan sumbangannya terhadap inflasi bisa nol. Menurutnya, salah satu desain yang tepat adalah dengan mengubah plat nomor kendaraan angkutan barang (angkutan umum) yang masih berplat hitam menjadi plat kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×