kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Rabu, 19 Januari 2011 / 16:15 WIB
Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi berpotensi mengenjot angka inflasi. Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menghitung pembatasan BBM bersubsidi itu bisa menyumbang inflasi sebesar 1,5% jika desainnya tidak tepat.

Bila hal itu terjadi, Purbaya meramalkan inflasi tahun ini bisa mencapai 7,5% hingga 8%. “Kalau itu yang terjadi, ada peluang BI rate naik pada bulan April-Mei sebesar 50 basis poin,” katanya usai acara outlook Ekonomi 2011 Danareksa, Rabu (19/1).

Namun, menurutnya, pelaku pasar sudah memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan pada Februari. Menurutnya, kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin. Purbaya menilai kenaikan suku bunga acuan ini sebagai sinyal bahwa kebijakan pembatasan BBM bersubsidi akan memicu kenaikan harga.

Bila pembatasan BBM subsidi tepa, Purbaya mengatakan sumbangannya terhadap inflasi bisa nol. Menurutnya, salah satu desain yang tepat adalah dengan mengubah plat nomor kendaraan angkutan barang (angkutan umum) yang masih berplat hitam menjadi plat kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×