kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Rabu, 19 Januari 2011 / 16:15 WIB
Danareksa: Pembatasan BBM subsidi berpotensi sumbang inflasi 1,5%


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi berpotensi mengenjot angka inflasi. Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menghitung pembatasan BBM bersubsidi itu bisa menyumbang inflasi sebesar 1,5% jika desainnya tidak tepat.

Bila hal itu terjadi, Purbaya meramalkan inflasi tahun ini bisa mencapai 7,5% hingga 8%. “Kalau itu yang terjadi, ada peluang BI rate naik pada bulan April-Mei sebesar 50 basis poin,” katanya usai acara outlook Ekonomi 2011 Danareksa, Rabu (19/1).

Namun, menurutnya, pelaku pasar sudah memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan pada Februari. Menurutnya, kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin. Purbaya menilai kenaikan suku bunga acuan ini sebagai sinyal bahwa kebijakan pembatasan BBM bersubsidi akan memicu kenaikan harga.

Bila pembatasan BBM subsidi tepa, Purbaya mengatakan sumbangannya terhadap inflasi bisa nol. Menurutnya, salah satu desain yang tepat adalah dengan mengubah plat nomor kendaraan angkutan barang (angkutan umum) yang masih berplat hitam menjadi plat kuning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×