Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aliran dana asing hengkang dari pasar keuangan Indonesia, seiring dengan itu premi risiko investasi di Indonesia pun meningkat.
Sepanjang pekan terakhir Februari 2025, modal asing keluar Rp 10,33 triliun, berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI).
Dari data transaksi periode 24 hingga 27 Februari 2025 yang dihimpun BI, aliran modal asing keluar baik dari pasar saham, surat berharga negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca Juga: Pekan Ketiga Desember 2024, Dana Asing Keluar Rp 8,81 Triliun dari Pasar Domestik
Capital outflow terbesar terjadi di pasar saham.
"Terdiri dari jual neto sebesar Rp 7,31 triliun di pasar saham, Rp 1,24 triliun di pasar SBN, dan Rp 1,78 triliun di SRBI," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).
Seiring dengan hengkangnya asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi di Indonesia tercatat meningkat.
Ini terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun per 27 Februari 2025 yang sebesar 75,13 basis poin (bps), naik dibanding dengan 21 Februari 2025 sebesar 70,34 bps.
Baca Juga: Dana Asing Keluar dari Pasar SBN, Ini Penjelasan Ekonom
Sementara itu sepanjang 2025 berjalan, berdasarkan data setelmen sampai dengan 27 Februari 2025, nonresiden tercatat membukukan jual neto sebesar Rp 15,47 triliun di pasar saham.
Sebaliknya, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp 12,86 triliun di pasar SBN dan beli neto sebesar Rp 7,67 triliun di SRBI.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Kalimantan Tengah 3-4 Maret 2025: Berawan, Waspada Hujan Sore Hari
Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 3-6 Maret 2025, Sirup ABC Beli 4 Jadi Rp 10.000 per Botol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News