kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Cek Daftar Patogen Prioritas yang Dipantau Kemenkes, Berpotensi Jadi Pandemi Baru


Senin, 09 September 2024 / 04:38 WIB
Cek Daftar Patogen Prioritas yang Dipantau Kemenkes, Berpotensi Jadi Pandemi Baru
ILUSTRASI. Kemenkes RI) merinci daftar parasit penyebab penyakit atau patogen prioritas di Indonesia. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merinci daftar parasit penyebab penyakit atau patogen prioritas di Indonesia. 

Daftar tersebut seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memperbarui daftar patogen global yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi. 

Pembaruan yang termaktub dalam dokumen bertajuk WHO R&D Blueprint for Epidemics: Pathogens Prioritization, A Scientific Framework For Epidemic And Pandemic Research Preparedness itu telah dipublikasikan pada 30 Juli 2024. 

Dokumen tersebut menekankan pentingnya kesiapsiagaan, kolaborasi, serta kerja sama internasional dalam mempercepat penelitian dan pengembangan tindakan penanggulangan medis untuk menangani ancaman epidemi dan pandemi di masa depan. 

Lantas, apa saja patogen prioritas di Indonesia yang tengah dipantau Kemenkes? 

Daftar patogen prioritas yang dipantau Kemenkes 

Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan Kemenkes, Bonanza Perwira Taihitu mengatakan, Indonesia aktif berperan dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan global untuk menghadapi ancaman penyakit menular baru. 

Hal tersebut sejalan dengan upaya kesiapsiagaan di tingkat global dan nasional untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi yang mungkin terjadi kapan saja. 

"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan identifikasi patogen prioritas yang berasal dari satwa liar," kata Bonanza dalam keterangan resmi, Senin (2/9/2024). 

Baca Juga: Jokowi: Pilih RS Kemenkes Dibanding ke Luar Negeri

Proses itu, menurut dia, melibatkan para pakar nasional dan internasional, termasuk dari WHO, baik di tingkat regional maupun global. 

Setiap negara memiliki daftar prioritas patogen yang disusun berdasarkan situasi epidemiologi masing-masing, serta telah diselaraskan dengan panduan global dari WHO. 

Bonanza menyebutkan, dari hasil identifikasi oleh Kemenkes, daftar patogen prioritas kemudian disusun sesuai dengan identifikasi WHO. 

Sementara, beberapa prioritas lainnya ditentukan berdasarkan kondisi epidemiologi lokal. 

"Daftar prioritas ini mencakup berbagai famili virus dan bakteri yang menjadi perhatian utama," kata Bonanza. 

Patogen prioritas dari famili virus 

Berikut patogen berupa virus yang masuk daftar prioritas dan sedang dipantau oleh Kemenkes:

  • Famili Coronaviridae, seperti SARS CoV
  • Famili Orthomyxoviridae, termasuk influenza H5N1
  • Famili Paramyxoviridae, seperti Measles dan Nipah
  • Famili Flaviviridae, termasuk Dengue dan Zika
  • Famili Filoviridae, misalnya Ebola dan Marburg
  • Famili Bunyaviridae, misalnya Hanta
  • Famili Togaviridae, seperti Chikungunya
  • Famili Rhabdoviridae, seperti, Rabies
  • Famili Poxviridae, misalnya Mpox Famili Retroviridae, seperti HIV. 

Menurut Bonanza, patogen prioritas dari famili virus di atas juga menjadi bagian dari perhatian WHO yang masuk dalam daftar prioritas. 

Baca Juga: Menkes Budi Dorong Standar Rumah Sakit Naik Drastis

Patogen prioritas dari famili bakteri 

Tidak hanya virus, beberapa famili bakteri juga diidentifikasi sebagai kelompok patogen yang perlu menjadi perhatian. 

"Untuk yang bakteri prioritas WHO, khususnya berhubungan dengan resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR)," terang Bonanza. 

Sejumlah bakteri tersebut mencakup: 

  • Famili Enterobacteriaceae, misalnya Salmonella dan E. coli
  • Famili Mycobacteriaceae, seperti MTB Complex
  • Famili Bacillaceae, misalnya Anthrax
  • Famili Staphylococcaceae, seperti Staphylococcus aureus
  • Famili Neisseriaceae, termasuk N. Gonorrhoeae dan N. Meningitidis
  • Famili Campylobacter Aceae, misalnya Campylobacter. 

Sementara itu, famili bakteri lain yang masuk dalam daftar prioritas dan saat ini tengah dipantau, meliputi: 

Famili Pseudomonadaceae, seperti Pseudomonas Famili Leptospiraceae atau Leptospira Famili Vibrionaceae, termasuk Vibrio cholerae Famili Yersiniaceae, seperti Yersinia pestis. 

Patogen-patogen tersebut berkaitan erat dengan berbagai spesies satwa, seperti kelelawar (Chiroptera), primata, hewan pengerat (Rodent), serta burung (Aves), yang sering menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit. 

Baca Juga: Menkes: Stok Vaksin Cacar Monyet atau Mpox Aman

Kesiapsiagaan menghadapi risiko penyakit 

Bonanza menjelaskan, identifikasi patogen prioritas membantu memperkuat surveilans rutin yang dilakukan melalui program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections). 

Identifikasi juga sekaligus memanfaatkan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) yang saat ini telah tersebar di 232 kabupaten/kota (tingkat 2) dan 30 provinsi (tingkat 3). 

"Diharapkan dengan adanya identifikasi ini, akan meningkatkan kewaspadaan semua pihak serta memperkuat aliran informasi dan sistem peringatan dini terhadap situasi yang berkembang di wilayah masing-masing,” sambung Bonanza. 

Pemerintah Indonesia juga menerapkan pendekatan One Health yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. 

Pendekatan ini sejalan dengan rekomendasi WHO, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH). 

Selain fokus pada patogen prioritas, pemerintah pun terus memantau penyakit infeksi emerging yang sangat berpotensi dan dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan. 

Beberapa penyakit yang dimaksud, seperti Mpox, Covid-19, Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Avian Influenza (H5N1, H5N6, H9N2). 

Pemetaan risiko penyakit infeksi emerging sangat penting dilakukan oleh daerah, mengingat banyak daerah yang belum memilikinya. 

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan bersama pemangku kepentingan perlu memetakan risiko dan membuat rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit infeksi di daerahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar Patogen Prioritas Dipantau Kemenkes, Berpotensi Jadi Pandemi Baru"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×