kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.193   52,26   0,73%
  • KOMPAS100 1.105   10,19   0,93%
  • LQ45 877   10,63   1,23%
  • ISSI 221   0,76   0,35%
  • IDX30 448   5,44   1,23%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 134   0,28   0,21%
  • IDXQ30 149   1,42   0,96%

BSSN Akui Gangguan Server Pusat Data Nasional Akibat Serangan Siber Ransomware


Senin, 24 Juni 2024 / 15:47 WIB
BSSN Akui Gangguan Server Pusat Data Nasional Akibat Serangan Siber Ransomware
Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam konferensi pers Perkembangan Gangguan PDNS di Kantor Kemenkominfo, Senin (24/6/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) mengukui gangguan server pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) terjadi karena serangan siber ransomware. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian pada dalam konferensi pers perkembangan penanganan gangguan server PDNS di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (24/6). 

"Seranganya siber ini dalam bentuk ronsomware dengan nama brain chiper, yang perkembangan terbaru dari ronswomware," jelasnya. 

Baca Juga: Kominfo: Layanan Keimigrasian Kembali Beroperasi, Pemulihan Server PDN Masih Berjalan

Temuan ini dihadapkan dari hasil sampel forensik yang dilakukan oleh BSSN. Meski begitu, pihaknya mengakui penanganannya hingga kini masih dalam proses bersama dengan Kemenkominfo, Telkom Sigma hingga Polri. 

Pasalnya, barang bukti dari serangan ini saat ini masih dalam keadaan terenkripsi dan belum dapat dipecahkan. "Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami semuanya," ungkapnya. 

Hinsa sebelumnya menerangkan serangan siber pada pusat data nasional sementara ini terjadi di Surabaya. Diketahui, saat ini PDN yang ada saat ini memang berstatus sementara dan berpusat di dua lokasi yaitu Jakarta dan Surabaya. 

Baca Juga: BSSN Masih Dalami Penyebab Gangguan Server Pusat Data Nasional Kominfo

Hinsa menjelaskan pada saat gangguan berlangsung pada Kamis (20/6) lalu, pihaknya langsung menerjunkan 100 orang timnya untuk membantu Kemenkominfo dan Telkom Sigma ke PDNS di Surabaya untuk mengatasi gangguan itu. 

Terpisah, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha sudah menduga gangguan yang terjadi pada server PDNS ini lantaran serangan siber dengan metode ransomware. 

Ia mengatakan gangguan server dengan serangan siber ini bisa mengancam bocornya data pribadi masyarakat yang terhimpun pada PDNS. Apalagi, jika peretas bisa mengakses server PDNS. 

"Yang bahaya lagi jika peretas bisa sampai mengakses server di PDNS yang tentu saja kebocoran data bukan hanya terjadi di Ditjen Imigrasi, namun instansi lainya yang menyimpan data masyarakat," jelas Pratama. 

Baca Juga: Pemulihan Server PDN Berlangsung, Kominfo: Layanan Keimigrasian Kembali Beroperasi

Pratama mengaku sedari awal sudah mengingatkan pemerintah terkait pentingnya pengaman kuat dalam sistem Pusat Data Nasional meskipun masih berstatus sementara.

Menurutnya pusat data juga harus memiliki Bussiness Continuity Plan (BCP) yang kuat sehingga tidak bergantung 100% kepada infrastruktur PDNS. 

Masalahnya, PDNS yang dibangun saat ini hanya menyediakan infrastrukturnya saja untuk menyimpan data dari masing-masing instansi pemilik Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Sedangkan hal lain seperti faktor keamanan siber dianggap masih perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×