CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.674   66,00   0,42%
  • IDX 7.321   77,57   1,07%
  • KOMPAS100 1.127   9,82   0,88%
  • LQ45 891   3,90   0,44%
  • ISSI 223   2,60   1,18%
  • IDX30 458   1,30   0,29%
  • IDXHIDIV20 554   0,12   0,02%
  • IDX80 129   0,77   0,60%
  • IDXV30 139   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 153   0,22   0,14%

BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) September naik 0,63% menjadi 103,88


Selasa, 01 Oktober 2019 / 15:29 WIB
BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) September naik 0,63% menjadi 103,88
ILUSTRASI. Gagal Panen Padi Akibat Kemarau


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) bulan September 2019 naik 0,63% menjadi sebesar 103,88 (mom). Kenaikan itu mencerminkan kenaikan daya beli petani pada bulan September lalu.

Kepala BPS Suharyanto mengatakan, kenaikan NTP ini disebabkan oleh hampir semua subsektor mengalami kenaikan, kecuali NTP peternakan. Subsektor tanaman pangan naik sebesar 1,88%.

Baca Juga: BPS: Daya beli petani nasional naik 0,58% (mom)

Hal ini dipengaruhi oleh pengeluaran untuk konsumsi dan biaya produksi petani yang mengalami penurunan sebesar 0,49%, sementara pendapatan petani naik 0,14%.

"Indeks yang diterima petani naik seiring dengan kenaikan harga gabah, jagung, kacang tanah, dan sebagainya. Lalu untuk pengeluaran juga turun, ini dipengaruhi oleh harga daging, telor, dan lain-lain yang juga turun," ujar Suhariyanto pada Selasa (1/10).

Subsektor lain yang mengalami peningkatan adalah hortikultura yang naik sebesar 0,01%, tanaman perkebunan rakyat yang naik sebesar 0,69%, dan subsektor perikanan yang naik sebesar 0,61%.

Baca Juga: BPS: Harga turun, bulan September 2019 terjadi deflasi 0,27%

Sementara subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor peternakan. Penurunan daya beli petani di subsektor ini disebabkan oleh penurunan penghasilan petani yang lebih besar daripada penurunan harga yang harus dibayarkan.

Hal ini juga merupakan imbas dari adanya penurunan harga daging ayam ras dan telor ayam ras yang memengaruhi pendapatan petani.

Baca Juga: BPS catat deflasi 0,27% di September, ini daftar harga yang turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×