kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.220   -29,00   -0,18%
  • IDX 6.915   -12,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.007   -0,64   -0,06%
  • LQ45 771   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,47   0,21%
  • IDX30 397   -1,97   -0,49%
  • IDXHIDIV20 459   -2,95   -0,64%
  • IDX80 113   -0,11   -0,10%
  • IDXV30 114   -0,70   -0,61%
  • IDXQ30 128   -0,64   -0,49%

BPS Catat Neraca Dagang Mei 2025 Surplus US$ 4,3 Miliar, Didorong Komoditas Nonmigas


Selasa, 01 Juli 2025 / 12:21 WIB
BPS Catat Neraca Dagang Mei 2025 Surplus US$ 4,3 Miliar, Didorong Komoditas Nonmigas
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$ 4,30 miliar pada Mei 2025. ANTARA FOTO/Andry Denisah/bar


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$ 4,30 miliar pada Mei 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyampaikan, surplus ini ditopang kuat oleh sektor non-migas (minyak dan gas) yang mencatatkan surplus sebesar US$ 5,83 miliar. Sementara neraca perdagangan migas masih mencatat defisit sebesar US$ 1,53 miliar.

"Komoditas penyumbang surplus non-migas utamanya adalah lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15), Bahan bakar mineral (HS 27), serta besi dan baja (HS 72)," ungkap Pudji dalam konferensi pers, Selasa (1/7).

Baca Juga: Neraca Perdagangan Berpotensi Kembali Mencetak Surplus Besar

Adapun perinciannya adalah Lemak dan minyak hewan/nabati menyumbang surplus sebesar US$ 12,44 miliar, kemudian bahan bakar mineral (US$ 11,51 miliar) serta Besi dan baja (US$ 7,53 miliar).

Di sisi lain, defisit pada sektor migas disebabkan oleh tingginya impor hasil minyak dan minyak mentah.

Adapun perinciannya yakni komoditas mesin dan peralatan mekanis menyumbang defisit sebesar US$ 10,76 miliar, disusul oleh Mesin dan perlengkapan elektrik (US$ 4,53 miliar) serta Plastik dan barang dari plastik (US$ 3,13 miliar).

Pudji menjelaskan, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencatat surplus sebesar US$ 15,38 miliar, atau naik US$ 2,32 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Neraca Perdagangan RI pada April 2025 Surplus US$ 0,16 Miliar, Kinerja Ekspor Turun

Surplus tersebut ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencapai US$ 23,10 miliar, sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar US$ 7,72 miliar.

Dalam perinciannya, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari–Mei 2025 mencapai US$ 111,98 miliar, tumbuh 6,98% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara nilai impor kumulatif pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 96,60 miliar, meningkat 5,45% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara secara bulanan, ekspor pada Mei 2025 mencapai US$ 24,61 miliar, naik 9,68% dibandingkan Mei 2024. Nilai impor bulan yang sama tercatat sebesar US$ 20,31 miliar, tumbuh 4,14% yoy.

Selanjutnya: DPR RI Adakan Fit and Proper Test 2 Calon Deputi Gubernur BI, Ini Sosoknya

Menarik Dibaca: 8 Tren Desain Rumah dari Wallpaper 90-an hingga Rak Built-in yang Populer di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×