kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Boediono: Kerjasama energi harus jangka panjang


Rabu, 25 September 2013 / 18:12 WIB
Boediono: Kerjasama energi harus jangka panjang
ILUSTRASI. Berikut jenis-jenis bau yang perlu diwaspadai jika tercium di rumah.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Dalam memenuhi kebutuhan energi, setiap negara membutuhkan kerjasama yang saling melengkapi dan menguntungkan dengan negara lain. Kerjasama tersebut harus didasarkan pada jaringan antara satu negara dengan negara lain atas dasar keadilan dan saling menguntungkan. Karena itu, kerjasama antara negara-negara di ASEAN dalam memenuhi kebutuhan energi haruslah didasarkan pada kerjasama jangka panjang dan berkesinambungan.

Hal itu dikatakan Wakil Presiden Boediono saat membuka ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ke-31 di Bali, 25 September 2013. "Kalau kita, bangsa-bangsa di Asia Tenggara, berniat untuk hidup berdampingan secara damai sebagai tetangga untuk jangka waktu yang panjang ke depan, maka tidak bisa tidak ASEAN harus kita bangun sebagai core network kita. Untuk itu, ASEAN harus kita bangun berdasarkan kepentingan jangka panjang bersama kita," tutur Boediono seperti dikutip dari teks pidato Wapres, Rabu (25/9).

Menurut Boediono, di era globalisasi ini, setiap negara tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu network saja tetapi perlu mengembangkan sistem networking berlapis. Jadi setiap negara harus terlebih dahulu memiliki jaringan inti yang kemudian diperkuat oleh jaringan yang lain. Dengan begitu bisa mengurangi risiko ketidakpastian.

Selain itu, mantan Gubernur BI ini juga mengatakan setiap negara, khususnya di ASEAN perlu membangun sikap saling percaya atau mutual trust. Di mana setiap negara harus selalu merumuskan setiap kerjasama yang didasarkan atas kepentingan jangka pajang bersama dan disusun berdasarkan skema pembagian manfaat yang benar-benar dirasakan adil oleh semua pihak.

"ASEAN akan dapat menjadi core network kita apabila setiap kegiatan bersama kita selalu didasarkan pada kepentingan jangka panjang dan fair deals," terangnya.

Delegasi negara-negara Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam AMEM ke-31 ini berasal dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Mitra dialog yang hadir pada pertemuan ini adalah dari China, Jepang, Korea Selatan, Australia, India, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat. Di samping itu juga hadir badan-badan khusus ASEAN seperti perwakilan dari ASEAN Secretariat, ASEAN Center for Energy dan International Energy Agency.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×