kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inggris akan investasi di tiga sektor ini!


Rabu, 18 September 2013 / 15:37 WIB
Inggris akan investasi di tiga sektor ini!
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,02% di 2023.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan antar kedua negara. Pemerintah Inggris yang diwakilkan oleh Pangeran Andrew sepakat untuk menargetkan nilai perdagangan hingga mencapai £ 4,4 miliar atau setara dengan US$ 7 miliar di tahun 2015.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan peningkatan perdagangan antar kedua negara itu meningkat dua kali lipat dibanding kan dengan tahun ini. Di 2013 ini perdagangan kedua negara mencapai £ 2,2 miliar.

Nah, untuk mendongkrak volume perdagangan tersebut pemerintah Inggris berniat meningkatkan investasinya di Indonesia. “Kami bicarakan kemungkinan investasi di beberapa sektor,” ujar Hatta.

Beberapa sektor yang dimaksud Hatta bisa menjadi tempat investasi pemerintah Inggris, pertama yaitu sektor infrastruktur. Seperti pembangunan saluran air dan pembuangan, pelabuhan, rel, bandar udara, energi dan komunikasi.

Hatta mencontohkan, kebutuhan airport yang berkualitas mendesak untuk segera dipenuhi. Selain jumlahnya yang belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Airport di Indonesia juga banyak yang belum memenuhi standar internasional.

Sektor kedua yaitu investasi di sektor konsumsi mengingat tingginya jumlah penduduk Indonesia yang berusia muda.  Selain itu ekonomi Indonesia juga dipandang sebagai negara yang berpotensi berkembang lebih baik. Untuk itu, Indonesia memerlukan investasi untuk menjaga ketahanan pangan.

Yang ketiga yaitu industri manufaktur.  Terutama untuk mendukung program hilirisasi di Indonesia. Dengan adanya hilirisasi diharapkan ketergantungan impor berkurang. Dengan begitu angka impor bahan baku juga akan ditekan. “Saya senang dengan pembicaraan ini, diharapkan bisa direalisasikan dan mengembangkan perekonomian kedua negara,” tutur Andrew kepada wartawan di gedung Menko Perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×