kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Bicara ekonomi digital, Bos IMF: Go-Jek adalah contoh bagus


Selasa, 27 Februari 2018 / 11:15 WIB
Bicara ekonomi digital, Bos IMF: Go-Jek adalah contoh bagus
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde berbicara soal ekonomi digital yang menjadi tantangan bagi perekonomian di seluruh dunia dalam pidatonya pagi ini.

Lagarde mengatakan, digitalisasi merupakan hal yang tak bisa dihindari. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi di berbagai negara juga dituntut untuk mengikuti perkembangan yang ada.

“Kita harus mempersiapkan revolusi digital yang sudah mulai mengubah struktur ekonomi di ASEAN dan di seluruh dunia,” kata dia di acara High-Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2).

Ia pun mengatakan bahwa ASEAN dalam banyak hal, adalah pemimpin di bidang digital. Sebagai contoh, Lagarde bilang, dirinya pernah mendatangi Singapore Fintech Festival, di mana ia bertemu dengan beberapa pengusaha dan inovator paling dinamis di dunia.

“Di Indonesia, kita melihat ekosistem digital yang dinamis dengan lebih dari 1.700 start-up. Contoh yang bagus adalah Go-Jek, yang telah mengubah dirinya dari aplikasi naik ke platform untuk pembayaran mobile dan banyak layanan lainnya,” kata Lagarde.

Menurutnya, tujuan dari revolusi digital adalah untuk memanfaatkannya dengan cara terbaik. Dengan demikian, perlu adanya perbaikan infrastruktur digital dan dengan membuat sistem pendidikan sesuai untuk masa depan.

“Saya percaya bahwa kita akan berbicara tentang perubahan yang sedang berlangsung bukan sebagai ‘ekonomi digital’ melainkan hanya ‘ekonomi’,” kata dia.

Mengutip sebuah studi McKinsey baru-baru ini yang menemukan bahwa 60% pekerjaan akan bisa diotomatisasi, Lagarde menambahkan, pengelolaan dari transisi ini akan menjadi hal utama untuk menciptakan peluang bagi semua orang dalam ekonomi digital.

“Kita tahu bahwa model pertumbuhan baru akan bergantung pada berbagai inovasi teknologi - dari Artificial Intelligence, robotika, hingga bioteknologi, sampai fintech,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×