kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani beberkan pertemuannya dengan bos IMF hari ini


Senin, 26 Februari 2018 / 19:05 WIB
Sri Mulyani beberkan pertemuannya dengan bos IMF hari ini
Presiden Joko Widodo mengajak Direktur Pelaksana IMF ke Pasar Tanah Abang


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde melakukan kunjungan ke Indonesia, Senin (26/2). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah dan Lagarde membahas berbagai situasi perekonomian global dari pertumbuhan hingga ekonomi digital.

Sri Mulyani bilang, Christine Lagarde menyampaikan kondisi ekonomi dunia tahun ini dan tahun depan relatif akan stabil dengan pertumbuhan sekitar 3,9%. Hal ini akan memberikan cukup banyak kesempatan bagi negara-negara untuk melakukan pemanfaatan dari momentum ekonomi dunia yang dianggap cukup baik.

Namun, pertumbuhan ekonomi dunia yang salah satunya disebabkan oleh menguatnya ekonomi AS tetap adalah sesuatu yang harus diwaspadai lantaran inflasinya akan meningkat sehingga ini akan menimbulkan implikasi pada keseluruhan ekonomi dunia.

“Mengenai yang disebut inflasi global, suku bunga maupun interest rate yang ada di seluruh dunia, trennya masa kini dan masa mendatang,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin (26/2).

Kemudian, dari sisi Indonesia, Lagarde menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh lebih besar dari 5,3% pada tahun ini menurut IMF 5,3% yang didorong oleh konsumsi, ekspor, dan investasi. Selain itu, pemerintah dan Lagarde juga membahas tren ekonomi digital di dunia.

Sebab, ekonomi digital akan terus mempengaruhi perekonomian di setiap negara sehingga setiap negara harus siap dengan berbagai risiko yang muncul dari ekonomi digital.

"Tren digital economy di dunia, berbagai sektor akan dipengaruhi digital economy, terutama sektor UKM karena tadi Presiden mengajak Lagarde pergi ke Tanah Abang melihat 19 ribu kios dan penjual, terutama perempuan. Ini yang dibicarakan bagaimana menghadapi digital economy, terutama di informal sector," ujarnya.

Ia menambahkan, pembahasan itu juga mengarah kepada masalah digital currency, yakni bagaimana sistem pembayaran dan bagaimana sistem keuangan tetap harus dijaga di tengah perkembangan ekonomi digital. Seperti diketahui, saat ini Bank Indonesia (BI) tengah mengkaji rupiah digital

Adapun salah satu kebijakan yang dilakukan Indonesia untuk mempersiapkan ekonomi digital yakni melalui pendidikan vokasi juga sempat dipuji oleh Lagarde.

“Indonesia dengan pendidikan vokasi siap di era digital itu hal yang tepat dan bagus," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×