Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral Amerika disinyalir kuat akan menaikkan acuan suku bunganya. Bank Indonesia (BI) menghimbau para debitur dalam negeri untuk mewaspadai hal tersebut.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pihaknya mengharapkan pengelolaan utang luar negeri (ULN) swasta yang mayoritas dilakukan oleh industri non bank dapat dikelola dengan hati-hati. Pengelolaan utang swasta perlu lebih diwaspadai lagi apabila ada kecenderungan kebijakan normalisasi The Fed.
"Normalisasi The Fed yang nantinya akan bisa membuat kondisi yang harus diantisipsi bagi debitur-debitu dalam negeri apabila lakukan pinjaman luar negeri," ujar Agus di Jakarta, Kamis (28/8).
Dengan naiknya acuan suku bunga The Fed tentu akan memancing swasta untuk melakukan pinjaman luar negeri ke negeri paman sam tersebut. Agus menghimbau agar swasta menghindari adanya risiko karena perubahan nilai tukar serta risiko karena jangka waktu yang berbeda dalam berutang.
Asal tahu saja, posisi utang swasta pada bulan Juni mencapai US$ 153,22 miliar atau naik 0,76% dari posisi bulan sebelumnya US$ 152,07 miliar. Utang pemerintah sendiri pada bulan Juni turun 0,78% menjadi US$ 122,19 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News