kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tiga sektor mendominasi utang luar negeri swasta


Rabu, 20 Agustus 2014 / 06:00 WIB
Tiga sektor mendominasi utang luar negeri swasta
ILUSTRASI. Jika sampah dan makanan sisa sudah Anda bersihkan, namun dapur tetap beraroma tak sedap mungkin ini penyebabnya!


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juni 2014 tercatat sebesar US$ 284,9 miliar. Dari angka tersebut, sebesar US$ 153,2 miliar atau setara dengan 53,8% merupakan utang dari sektor swasta. 

Posisi utang luar negeri swasta mengalami peningkatan sebesar 5,1% dibandingkan dengan posisi akhir triwulan I-2014, yang sebesar US$ 145,7 miliar. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengungkapkan, pada sektor swasta, posisi ULN pada akhir Juni 2014 terutama terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan dan pertambangan.

Utang sektor keuangan mencapai US$ 42,6 miliar atau setara 27,8% dari total utang luar negeri sektor swasta. Sedangkan utang industri pengolahan US$ 30,9 miliar atau setara 20,2%, dan industri tambang US$ 27,2 miliar dengan porsi 17,8%. 

"Bila dibandingkan dengan triwulan I-2014, posisi ketiga sektor tersebut masing-masing tumbuh 7,9%, 3,2% dan 6,7%," kata Tirta, Selasa (19/8).

Lebih lanjut Tirta menambahkan, Bank Indonesia menilai perkembangan utang luar negeri sampai Juni 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal meskipun perlu terus diwaspadai.

"Bank Indonesia akan tetap memantau dan memperkuat kebijakan pengelolaan ULN, khususnya ULN swasta. Sehingga, ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makroekonomi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×