kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

BI Proyeksikan Nilai Tukar Rupiah Rp 15.300 - Rp 15.700 di 2025


Rabu, 28 Agustus 2024 / 06:13 WIB
BI Proyeksikan Nilai Tukar Rupiah Rp 15.300 - Rp 15.700 di 2025
ILUSTRASI. Pergerakan Rupiah: Petugas menghitung mata uang Rupiah di Pooling Cash Bank Mandiri, Kamis (15/8/2024). Bank Indonesia prediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp 15.300 hingga Rp 15.700 per dolar AS di tahun 2025


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2025 berada pada level Rp 15.300 hingga Rp 15.700 per dolar AS. 

Perry menjelaskan ada sejumlah faktor utama yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah pada tahun 2025. Diantaranya,  Federal Fund Rate (FFR) diprediksi akan turun dari 5,5% menjadi 5% pada 2024. Pemangkasan suku bunga tersebut diproyeksikan  berlanjut pada 2025 sebesar 75 basis poin menjadi 4,25% di akhir tahun 2025. 

"Dengan penurunan tersebut mark inflow asing ke emerging market seperti Indonesia akan meningkat, hal itu juga menekan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury tenor 10 tahun," ungkapnya dalam rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (27/8). 

Baca Juga: Banggar DPR RI Minta Pemerintah Turunkan Target Suku Bunga SBN di RAPBN 2025

Selanjutnya fundamental ekonomi Indonesia khususnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pergerakan inflasi yang rendah akan memberikan persepsi positif bagi para pemilik dana atau investor untuk masuk ke pasar Indonesia.

Selain itu imbal hasil SBN juga masih menarik. Perry mengatakan imbal hasil obligasi AS 10 tahun akan turun dari level 3,9% ke kisaran 3,6% pada tahun depan yang akan membuat obligasi Indonesia atraktif di mata para investor. 

"Faktor berikutnya adalah  komitmen kami dari Bank Indonesia untuk terus stabilitas nilai tukar dan membawa nilai tukar itu lebih menguat," jelas Perry. 

Sementara itu, menurut Perry masih ada sejumlah sentimen yang tetap harus diwaspadai, salah satunya tensi geopolitik di berbagai negara seperti AS-China dan Timur Tengah yang sulit untuk diprediksi. 

"Defisit transaksi berjalan kita juga akan melebar tahun depan, dari 0,1%-0,9% dari PDB tahun 2024 menjadi 0,5%-1,3%," ucapnya. 

Baca Juga: Tinggalkan Bahan Baku Impor, Kalbe Farma (KLBF) Mulai Produksi Sendiri

Selanjutnya: 20 Quotes Donor Darah yang Penuh Motivasi untuk Rayakan Hari Palang Merah Indonesia

Menarik Dibaca: 20 Quotes Donor Darah yang Penuh Motivasi untuk Rayakan Hari Palang Merah Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×