kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pimpinan Banggar DPR: Persoalan Nilai Tukar Rupiah Selalu Buat Pening


Selasa, 27 Agustus 2024 / 19:03 WIB
Pimpinan Banggar DPR: Persoalan Nilai Tukar Rupiah Selalu Buat Pening
ILUSTRASI. Ketua Banggar DPR Said Abdullah menegaskan grafik transaksi kurs cenderung melemah dalam jangka Panjang


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Banggar DPR Said Abdullah menegaskan grafik transaksi kurs cenderung melemah dalam jangka Panjang. Maka ia mendorong agar nilai tukar rupiah bisa berada di level Rp 15.900 per dolar AS atau lebih rendah dari target pemerintah alam RAPBN 2025 yaitu Rp 16.100 per dolar AS.

Said mengatakan persoalan nilai tukar rupiah selama ini selalu membuat pening. Hal itu didirong dari grafik transaksi kurs yang dalam jangka Panjang cenderung melemah. Meski begitu penguatan rupiah bisa terjadi apabila pemerintah melakukan transformasi dalam pengelolaan produk ekspor agar memiliki nilai tambah lebih tinggi. Pada saat yang sama kebijakan moneter juga berperan untuk menopang stabilitas nilai tukar rupiah.

"Kami yakin, dengan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi, menguatnya investasi, serta kebijakan bauran sistem pembayaran yang beragam dari sejumlah mata uang mitra dagang, akan membuat rupiah lebih kuat," ungkap Said dalam rapat kerja pemerintah, Selasa (27/8). 

Baca Juga: Lebih Optimistis dari RAPBN 2025, BI Proyeksi Rupiah di Level Rp 15.300-Rp 15.700

Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 2025 berada pada level Rp 15.300 hingga Rp 15.700 per dolar AS. Perry menjelaskan ada sejumlah faktor utama yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah pada tahun 2025. 

Diantaranya,  Federal Fund Rate (FFR) diprediksi akan turun dari 5,5% menjadi 5% pada 2024. Pemangkasan suku bunga tersebut diproyeksikan  berlanjut pada 2025 sebesar 75 basis poin menjadi 4,25% di akahir tahun 2025. Selain itu juga didorong dari fundamental ekonomi Indonesia yang masih positif dan imbal hasil SBN masih menarik.

"Faktor berikutnya adalah  komitmen kami dari Bank Indonesia untuk terus stabilitas nilai tukar dan membawa nilai tukar itu lebih menguat," jelas Perry. 

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan  langkah pemerintah menetapkan asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 16.100 per dolar AS dalam RAPBN 2025 sebegai bentuk mewaspadai dinamika perekonomian global yang terjadi saat ini.

Dalam tiga bulan terakhir mata uang rupiah dan sejumlah negara mengalami tekanan karena adanya penguatan dolar AS. Meski begitu, dua pekan terakhir nilai tukar rupiah kembali menguat. Hal tersebut artinya nilai tukar rupiah memiliki kaitan erat dengan kondisi perekonomian dunia.

"Dua minggu terakhir,kita melihat rupiah mengalami depresiasi yang cukup kuat, ini menggambarkan factor global yang mempengaruhi terutama dari isi negara-negara maju yang berdampak kepada seluruh dunia," ungkap Sri Mulyani. 

Baca Juga: BI Proyeksikan Nilai Tukar Rupiah Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×