kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

BI Catat Aliran Modal Asing ke SRBI US$ 228 Juta pada Awal 2025, Lampaui SBN


Rabu, 15 Januari 2025 / 15:29 WIB
BI Catat Aliran Modal Asing ke SRBI US$ 228 Juta pada Awal 2025, Lampaui SBN
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang dolar AS di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4). Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (inflow) ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) US$ 288 juta hingga 13 Januari 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (inflow) ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tembus US$ 288 juta hingga 13 Januari 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, aliran modal asing yang masuk ini lebih tinggi bila dibandingkan Surat Berharga Negara (SBN) yakni sebesar US$ 19 juta. Meski begitu, Perry menyebut, aliran modal asing yang masuk ke SRBI dan SBN ini tercatat lebih rendah.

“Tingginya ketidakpastian pasar keuangan global menurunkan aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik dengan SBN dan SRBI,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (15/1).

Baca Juga: BI Catat Penerbitan SRBI Capai Rp 968 Triliun Hingga 18 November 2024

Adapun BI mencatat, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada tanggal 10 Januari 2025 menarik untuk mendukung aliran masuk modal asing masing-masing pada level 7,06%; 7,10%; dan 7,23%.

Imbal hasil SBN tenor 2 tahun dan 10 tahun per 14 Januari 2025, masing-masing meningkat menjadi 6,98% dan 7,25%.

Meningkatnya imbal hasil ini diharapkan tetap menjaga daya tarik imbal hasil instrumen keuangan domestik di tengah berlanjutnya ketidakpastian global.

Lebih lanjut, Perry menyampaikan, instrumen moneter pro-market akan terus dioptimalkan untuk memperkuat upaya stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi.

Baca Juga: BI Catat Penerbitan SRBI Mencapai Rp 918,42 Triliun per 17 September 2024

“Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar valas serta mendorong aliran masuk modal asing ke dalam negeri,” ungkapnya.

Hingga 14 Januari 2025, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp 914,72 triliun, US$ 1,96 miliar, dan US$ 436 juta.

Ia juga menyebut, penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah. Kemudian, kepemilikan nonresiden dalam SRBI mencapai Rp228,85 triliun (25,02% dari total outstanding).

Selanjutnya: Pembiayaan Baru Adira Finance (ADMF) Turun 12% Menjadi Rp 36,6 Triliun di 2024

Menarik Dibaca: Daerah Ini Hujan Petir, Cek Ramalan Cuaca Besok (16/1) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×