kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.089   153,00   1,00%
  • IDX 7.792   -113,20   -1,43%
  • KOMPAS100 1.201   -6,51   -0,54%
  • LQ45 978   -1,29   -0,13%
  • ISSI 228   -1,49   -0,65%
  • IDX30 499   -0,33   -0,07%
  • IDXHIDIV20 603   1,19   0,20%
  • IDX80 137   -0,23   -0,16%
  • IDXV30 140   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 167   0,28   0,17%

BI: Belum ada gelagat penguatan indeks konsumen


Senin, 04 November 2013 / 17:49 WIB
BI: Belum ada gelagat penguatan indeks konsumen
ILUSTRASI. JUUL. REUTERS/Mike Blake/Illustration/File Photo


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Survei Konsumen Oktober 2013 yang dilakukan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga belum memperlihatkan gelagat penguatan.

Hal ini disampaikan Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs di Jakarta, Senin (1/11). Ia mengungkapkan, indikasi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2013 negatif 8,4%, meskipun secara bulanan tumbuh positif.

Sementara itu, pertumbuhan IKK tahunan atau year on year cenderung melambat, meskipun IKK secara bulanan naik menjadi 109,5 di Oktober 2013 dari bulan sebelumnya tercatat 107,1.

"Belum menguatnya keyakinan konsumen dipengaruhi kondisi ekonomi saat ini yang masih pesimistis terhadap konsumsi barang tahan lama dan penghasilan," ujar Peter melalui pernyataan tertulis pada Senin (4/11).  BI: Indeks konsumen Oktober naik tapi masih lemah

Namun demikian, survei mengindikasikan perbaikan optimisme konsumen atas kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang, baik dari sisi penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, maupun kegiatan usaha.

Survei juga mengindikasikan turunnya tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang. Penurunan tekanan kenaikan harga tiga bulan ke depan, yaitu Januari 2014 diperkirakan akan berkurang.

Hal ini terjadi terutama pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Meski begitu, tekanan kenaikan harga akan naik di Desember 2013, seiring liburan Natal dan Tahun Baru.

Namun demikian, survei mengindikasikan, tekanan kenaikan harga kembali meningkat enam bulan mendatang, atau pada April 2014, sejalan dengan digelarnya Pemilihan Umum (Pemilu) baik legislatif yang akan dilaksanakan pada 9 April 2014 maupun juga Pemilu Presiden.

"Kenaikan harga terjadi karena kenaikan permintaan. Kenaikan ini diperkirakan mendorong terjadinya kenaikan harga pada April 2014 yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Peter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×