Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rendahnya realisasi anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan publik.
Hingga akhir September 2025, serapan anggaran baru mencapai Rp 19,7 triliun dari total alokasi tahun ini.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang memastikan lembaganya akan mempercepat penyaluran anggaran MBG.
Ia menargetkan realisasi bisa melonjak signifikan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Ada Keracunan Makan Bergizi Gratis di Bima, Ini Penyebabnya
“Insyaallah akhir Oktober ini bisa capai Rp 60 triliun sampai Rp 70 triliun,” ujar Nanik kepada Kontan.co.id, Rabu (15/10/2025).
Menurut Nanik, rendahnya serapan anggaran terjadi karena pelaksanaan program MBG membutuhkan infrastruktur pendukung berupa dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Dana operasional baru dapat dikirim setelah mitra menyelesaikan pembangunan dan siap beroperasi.
Penyerapan Anggaran Bergantung pada Jumlah SPPG
Kepala BGN, Dadan Hindayana menjelaskan, percepatan realisasi anggaran berjalan seiring dengan bertambahnya jumlah SPPG di berbagai daerah.
Ia mencontohkan, pada awal Januari lalu, penyerapan anggaran hanya sekitar Rp 190 miliar karena jumlah SPPG masih terbatas.
Baca Juga: BGN Perintahkan SPPG Siapkan Dua Jenis Lauk Setiap Hari untuk Menu MBG
Namun, hingga akhir September, jumlah dapur MBG telah mencapai lebih dari 8.000 SPPG, sehingga serapan anggaran meningkat menjadi Rp 8,3 triliun.
“Kita targetkan pada bulan Oktober sudah ada sekitar 20.000 SPPG, sehingga pada November penyerapan bisa mencapai Rp 20 triliun sendiri. Mekanismenya memang seperti itu, penyerapan besar terjadi di akhir karena jumlah SPPG terus bertambah, bukan karena rekayasa,” jelas Dadan.
Realisasi Penyaluran Baru 23%
Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mencatat, hingga 3 Oktober 2025, realisasi penyaluran anggaran MBG baru mencapai 23% dari total Rp 71 triliun.
Baca Juga: Kebutuhan Ikan untuk MBG Capai 70.000 Ton, Tambak Besar Akan Dibangun di Jawa Tengah
Dana tersebut digunakan untuk memberikan makanan bergizi kepada 31,2 juta penerima manfaat melalui 10.572 SPPG di seluruh Indonesia.
Pemerintah menargetkan jumlah penerima manfaat meningkat hingga 82,9 juta orang dengan 25.000 SPPG hingga akhir tahun ini.
“Kalau dilihat dari akselerasinya sudah cukup bagus, dan kami masih optimis target bisa tercapai. Kami terus dorong BGN untuk mempercepat proses pengadaan SPPG sekaligus memperluas jangkauan penerima manfaat,” ujar Luky.
Selanjutnya: Hasil Lelang Frekuensi 1,4 GHz: Solusi Sinergi Digital (WIFI) Menang Regional I
Menarik Dibaca: Bank Digital Ini Siapkan Layanan Pintar untuk Bantu Atur Keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News