kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Begini Postur RAPBN 2026 Terbaru: Defisit Melebar, TKD Ditambah


Kamis, 18 September 2025 / 15:11 WIB
Begini Postur RAPBN 2026 Terbaru: Defisit Melebar, TKD Ditambah
ILUSTRASI. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan, Banggar bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Ketua Banggar DPR Said Abdullah memaparkan adanya penyesuaian signifikan pada sisi pendapatan, belanja hingga defisit anggaran.

Dalam kesepakatan tersebut, pendapatan negara di RAPBN 2026 yang semula Rp 3.147,7 triliun, kini naik menjadi 3.153,6 triliun.

Kenaikan pendapatan ini terutama ditopang oleh penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar 336 triliun atau meningkat Rp 1,7 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang disesuaikan menjadi Rp 459,2 triliun atau meningkat Rp 4,2 triliun.

Sementara itu, target penerimaan pajak tidak mengalami perubahan atau tetap Rp 2.357,7 triliun.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan Tak Ada Pemotongan Anggaran Transfer ke Daerah di RAPBN 2026

Di sisi belanja, Banggar dan pemerintah juga melakukan penyesuaian dari Rp 3.786,5 triliun menjadi Rp 3.842,7 triliun.

Rinciannya adalah belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 1.510,5 triliun serta belanja non K/L sebesar Rp 1.639,2 triliun.

Selain itu, transfer ke daerah (TKD) juga ikut terkerek dari Rp 650 triliun menjadi Rp 693 triliun. Said menegaskan, kenaikan TKD tersebut merupakan respons pemerintah atas usulan berbagai komisi DPR.

"Tentu kenaikan Rp 43 triliun ini sesuai dengan permintaan dari komisi-komisi dan berbagai pemberitaan yang demikian dasarnya urusan TKD dari Rp 650 triliun direspons oleh pemerintah naik menjadi Rp 693 triliun," ujar Said saat membacakan kesepakatan postur RAPBN 2026, Kamis (18/9/2025).

Dengan penyesuaian tersebut, defisit RAPBN 2026 melebar dari Rp 638,8 triliun (2,48% PDB) menjadi Rp 689,1 triliun (2,68% PDB).

Keseimbangan primer juga dilakukan penyesuaian menjadi defisit Rp 89,7 triliun. 

Baca Juga: Ini Rincian Asumsi Dasar Ekonomi Makro dalam RAPBN 2026, Target Pendapatan Naik

Selanjutnya: Bitcoin dan XRP Banyak Diminati di Indodax, Nilai Transaksi Capai Rp 28,1 Triliun

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Periode 16-30 September 2025, Mi Instan-Frozen Food Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×