kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini aturan teknis vaksinasi Covid-19 untuk orang dengan komorbid


Sabtu, 13 Februari 2021 / 16:03 WIB
Begini aturan teknis vaksinasi Covid-19 untuk orang dengan komorbid
ILUSTRASI. Petugas menyiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan kepada petugas PMI di Kantor PMI Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/2/2021).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat yang menderita penyakit bawaan (komorbid), akhirnya bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu berdasarkan surat edaran (SE) Kementerian Kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

SE bernomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas Covid-19 itu tercantum pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok komorbid (orang dengan penyakit penyerta) dengan ketentuan yang harus dipenuhi. Untuk bisa mendapat vaksin, apa saja yang mesti dipenuhi?

Berikut pertanyaan-pertanyaan skrining untuk para penderita komorbid.

1. Untuk penderita epilepsi.

Akan diberikan pertanyaan, apakah anda memiliki riwayat epilepsi? Apabila jawabannya iya, maka vaksinasi Covid-19 dapat diberikan dalam keadaan terkontrol.

2. Untuk penderita diabetes melitus

Akan diberikan pertanyaan, apakah anda penderita penyakit diabetes melitus? Jika jawabannya ya, maka vaksinasi bisa diberikan dalam keadaan terkontrol atau sedang minum obat diabetes secara teratur.

Baca Juga: Kemenkes: Warga daerah PPKM jadi prioritas vaksinasi Covid-19 dengan sistem klaster

3. Untuk penderita HIV

Akan diberikan pertanyaan, apakah anda menderita HIV? Jika jawabannya ya, maka vaksinasi dapat diberikan dalam keadaan terkontrol dan minum obat teratur.

4. Untuk penderita penyakit paru

Akan diberikan pertanyaan, apakah anda memiliki penyakit paru (asma, PPOK), jika ya vaksinasi bisa diberikan dalam keadaan terkontrol (sedang tidak sesak).

5. Penyakit komorbid lainnya

Orang yang sedang menderita penyakit jantung, ginjal kronis/cuci darah, dan penyakit hati/liver tidak dapat diberikan. Begitu juga dengan mereka yang sedang menderita dan mendapat pengobatan penyakit kanker.

Pertanyaan skrining untuk mereka yang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, defisiensi imum dan penerima produk darah/transfusi juga tercantum. Apabila sedang menderita dan menjalani pengobatan, maka vaksinasi ditunda dan dirujuk.

Baca Juga: Wartawan dan pekerja media masuk dalam prioritas penerima vaksin tahap kedua

Skrining umum

Dalam surat edaran yang sama diatur pula sejumlah pertanyaan sceening secara umum yang akan diajukan kepada peserta vaksinasi.

1. Kondisi suhu tubuh. Apabila suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius, maka vaksinasi ditunda sampai sembuh.

2. Tekanan darah. Jika tekanan darah di atas 180/110 mmHg maka pengukuran tekanan darah diulang 30-60 menit kemudian. Jika tekanan darah masih tinggi, vaksinasi ditunda sampai kondisi tekanan darah terkontrol.

3. Tentang kontak dengan individu positif Covid-19. Apakah pernah kontak dengan seseorang yang sedang dalam pemeriksaan/terkonfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir. Jika jawabannya ya, maka akan dilanjutkan dengan pertanyaan apakah mengalami gejala demam/ batuk/ pilek/sesak nafas dalam 7 hari terakhir. Apabila jawabannya ya, maka vaksinasi ditunda hingga 14 hari setelah gejala muncul.

Baca Juga: Selamat! Ilmuwan medis Israel temukan obat Covid-19 yang efektif

4. Untuk vaksinasi dosis pertama, peserta akan ditanya apakah memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak atau urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin. Jika jawabannya ya, vaksinasi diberikan di rumah sakit.

5. Untuk vaksinasi dosis kedua, peserta akan ditanya apakah memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya. Apabila jawabannya ya, maka tidak diberikan lagi untuk vaksinasi dosis kedua.

6. Terkait vaksinasi lain. Peserta akan ditanya apakah mendapat vaksinasi lain dalam kurang dari satu bulan ke belakang. Jika jawabannya ya, maka vaksinasi ditunda sampai satu bulan setelah vaksinasi sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Begini Aturan Teknis Vaksinasi Covid-19 untuk Orang dengan Komorbid.
Penulis: Dian Erika Nugraheny
Editor: Diamanty Meiliana

Baca Juga: Hati-hati! Ini warning WHO soal gejala infeksi ulang Covid-19 varian baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×