kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.620   158,00   0,94%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Bea Cukai: Sistem CEISA sudah berangsur pulih


Rabu, 14 Juli 2021 / 22:34 WIB
Bea Cukai: Sistem CEISA sudah berangsur pulih
ILUSTRASI. Implementasi Sistem informasi Monitoring Devisa terIntegrasi Seketika (SiMoDIS): Pekerja di Pelabuhan Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, jumat (27/12).


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) yang dipakai Bea Cukai dalam pelayanan kepabeanan dan cukai mengalami gangguan pada sisi database karena adanya force majeure di sistem IT. 

Sehingga menyebabkan beberapa aplikasi pelayanan kepabeanan dan cukai menjadi terganggu secara signifikan, diantaranya aplikasi terkait impor, ekspor, manifes dan portal pengguna jasa. 

Gangguan tersebut telah mengakibatkan layanan kepabeanan seperti pengiriman dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), pengiriman dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), pengurusan surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB), nota pelayanan ekspor (NPE), serta layanan lainnya pada sistem tersebut menjadi terkendala.

Menindaklanjuti kondisi force majeure, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat mengatakan untuk memastikan seluruh kegiatan ekspor dan impor dapat terlayani dengan baik, Bea Cukai memberikan pelayanan secara manual.

Baca Juga: Kabar baik, pemerintah relaksasi batas akhir waktu pembayaran cukai secara berkala

Langkah pertama yang diambil oleh Kantor Pelayanan meliputi pengoptimalan jumlah pegawai yang melaksanakan WFO di tengah pelaksanaan PPKM Darurat dengan menugaskan sebagian pegawainya yang semula WFH menjadi WFO untuk memastikan dokumen yang diajukan manual dapat segera diselesaikan.

Selain itu, sebagai bagian dari protokol tersebut, tiap-tiap kantor membuat skala prioritas terhadap penyelesaian dokumen di lapangan. Pada beberapa kantor yang masih terjadi penumpukan dokumen, Bea Cukai memprioritaskan dokumen ekspor dan impor yang memiliki kondisi tertentu seperti dokumen ekspor yang akan closing time agar diprioritaskan untuk segera diselesaikan.

"Aplikasi mandiri di luar CEISA juga dimasukkan ke dalam protokol, sehingga proses penyelesaian dokumen tidak sepenuhnya berjalan manual. Hal tersebut membantu mengefisiensikan proses kerja, memudahkan pengguna jasa, dan mengurangi interaksi tatap muka langsung di tengah pandemi," kata Syarif dalam keterangan resminya, Rabu (14/7).

Baca Juga: Sistem down, layanan kepabeanan CEISA alami gangguan

Lebih lanjut, Syarif mengatakan dari sisi IT, penanganan yang telah dilakukan Bea Cukai sejak terjadi gangguan diantaranya, dalam jangka pendek telah melakukan restart sistem dan memonitor aplikasi CEISA secara berkala. Kemudian, dilanjutkan dengan penanganan jangka menengah yaitu melakukan pemindahan data dari Data Center (DC) ke Disaster Recovery Center (DRC).

Sementara DC tengah diperbaiki, layanan dokumen yang diajukan telah aktif kembali dengan menggunakan DRC. Saat ini beberapa aplikasi yang sudah berjalan diantaranya adalah impor, ekspor, billing, manifes, dan Tempat Penimbunan Berikat (TPB). Dalam perbaikan yang diharapkan selesai sampai dengan akhir pekan ini, Bea Cukai melibatkan PUSINTEK Kementerian Keuangan dan pihak terkait.

Selanjutnya Bea Cukai akan menjadikan kondisi force majeure ini sebagai momentum untuk memperkuat keandalan Sistem CEISA, sehingga dapat digunakan lebih optimal melalui penguatan system operating procedure (SOP), penguatan back up data, dan proses upgrading system. Di saat yang sama, Bea Cukai telah berkomunikasi dengan pihak pengelola Tempat Penimbunan Sementara (TPS) untuk dapat memberikan dukungan relaksasi kepada pelaku usaha. 

Bagi pengguna jasa yang sebelumnya sudah mengunggah dokumen/data dan ingin mengetahui kemajuan proses layanan bisa segera langsung menghubungi kantor pelayanan Bea Cukai setempat atau dapat menghubungi Contact Center Bravo Bea Cukai di 1500225.

Selanjutnya: Peneriman Bea Cukai Batam naik 113,95% pada kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×