kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Tarif AS 19% Mulai Berlaku Hari Ini, Apindo Ungkap Produk Utama yang Terdampak


Kamis, 07 Agustus 2025 / 14:42 WIB
Tarif AS 19% Mulai Berlaku Hari Ini, Apindo Ungkap Produk Utama yang Terdampak
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembuatan sepatu kulit di workshop Falio & Boston Jakarta, Rabu (16/7). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/07/2025. Tarif resiprokal 19% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia mulai berlaku hari ini Kamis 7 Agustus 2025. Apindo mengatakan Industri alas kaki bakal terdampak tarif resiprokal.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tarif resiprokal 19% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia mulai berlaku hari ini Kamis 7 Agustus 2025. Ini bakal berdampak terhadap produk-produk di tanah air.

Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Chandra Wahjudi menyebutkan, produk-produk utama Indonesia yang akan terdampak langsung oleh tarif 19% di antaranya:Tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki sepatu dan sandal, elektronik dan mesin perlengkapan listrik dan mekanis, furnitur dan peralatan rumah tangga dan beberapa produk lainnya.

Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Impor Barang India 25%, Hubungan Dagang AS-India Memanas

“Tarif 19% tergolong kompetitif dibandingkan negara pesaing seperti India (25%) dan Vietnam (20%).  Produk strategis seperti tembaga dan mineral kritis berpeluang mendapat tarif 0%,” ujarnya kepada KONTAN, Kamis (7/8).

Chandra mengungkapkan, negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand juga dikenai tarif 19%, menurutnya ini juga membuat persaingan setara di kawasan. Namun, biaya produksi Indonesia masih relatif tinggi (ICOR 6,33), sehingga daya saing harga bisa kalah dibanding Vietnam dan Malaysia. 

“Produk Indonesia harus bersaing dengan barang dari negara yang memiliki efisiensi logistik dan tenaga kerja lebih baik,” ungkapnya.

Di samping itu, Chandra menuturkan, hingga Juni 2025 surplus perdagangan Indonesia terhadap AS tercatat mencapai US$ 9,92 miliar. Namun, kata dia, dengan bebasnya tarif impor AS ke Indonesia termasuk energi yang sebesar US$ 15 miliar, pertanian US$ 4,5 miliar dan pesawat US$ 3,2 miliar, dinilai berpotensi menurunkan surplus perdagangan RI.

Lebih lanjut, Chandra tak memungkiri bahwa tarif 19% yang diberikan Presiden Donald Trump merupakan hasil diplomasi positif, meski demikian Apindo menekankan perlu adanya negosiasi lanjutan terhadap produk strategis.

“Untuk itu ke depan perlu dilakukan evaluasi dampak terhadap beberapa sektor. Melakukan diversifikasi pasar ekspor ke Eropa, Afrika, dan Timur Tengah. Stimulus dan deregulasi juga sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi,” pungkasnya.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif 100% untuk Chip Impor, Kecuali Diproduksi di AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×