Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi yang ambisius dalam masa pemerintahannya sebesar 8%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dibutuhkan sebuah kebijakan struktural dan transformasi ekonomi.
“Yang sangat penting berbagai kebijakan struktural seperti investasi di bidang sumber daya manusia. Seperti bidang pendidikan, kesehatan, termasuk makan bergizi gratis,” tutur Sri Mulyani dalam agenda agenda BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1).
Kebijakan struktural lainnya bidang institusi, birokrasi, simplifikasi aturan, hilirisasi atau penciptaan nilai tambah yang lebih baik, lebih tinggi, lebih efisien, lebih kompetitif di Indonesia.
Baca Juga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp 171 Triliun, UMKM Dapat Berkah
Di samping itu, Sri Mulyani juga menyebut pemberdayaan UMKM juga penting untuk mendukung transformasi ekonomi, sehingga pertumbuhan perekonomian tidak hanya tinggi namun inklusif dan berkualitas.
Untuk mendorong target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, Sri Mulyani menambahkan, dibutuhkan juga strategi fiskal yang inklusif dan sustainable atau berkelanjutan.
Strategi fiskal tersebut terdiri dari, bagaimana menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi melalui berbagai instrumen APBN seperti belanja negara, insentif dari sisi penerimaan dan pembiayaan, serta dari sisi penanganan risiko yang kedua penguatan kesejahteraan.
“Karena Presiden Prabowo menghendaki suatu target yang lebih tinggi yaitu 8 . Selama ini kita terus menjaga baik dari sisi permintaan maupun dari sisi produksi atau supply side. Karena pertumbuhan tinggi tanpa menimbulkan inflasi itu adalah sebuah prestasi,” ungkapnya.
Selanjutnya: Import Surge Seen Curbing US Economic Growth in Fourth Quarter
Menarik Dibaca: 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News