kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   20,00   0,12%
  • IDX 6.658   -6,71   -0,10%
  • KOMPAS100 944   -6,95   -0,73%
  • LQ45 741   -6,88   -0,92%
  • ISSI 209   1,23   0,59%
  • IDX30 386   -3,42   -0,88%
  • IDXHIDIV20 463   -4,53   -0,97%
  • IDX80 107   -0,86   -0,80%
  • IDXV30 110   -0,80   -0,73%
  • IDXQ30 126   -1,23   -0,96%

Bappenas: Target Ekonomi 8% akan Didorong dari Sisi Lapangan Usaha dan Pengeluaran


Kamis, 13 Maret 2025 / 11:59 WIB
Bappenas: Target Ekonomi 8% akan Didorong dari Sisi Lapangan Usaha dan Pengeluaran
ILUSTRASI. Strategi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029, salah satunya didorong dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional membeberkan sejumlah strategi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

Deputi Perencanaan Makro Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra mengungkapkan, target pertumbuhan ekonomi 8% akan didorong dari sisi lapangan usaha dan pengeluaran.

Dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan, pertanian, konstruksi dan pariwisata akan didorong untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan ekonomi didorong utamanya melalui terjaganya konsumsi masyarakat, peningkatan investasi dan kinerja ekspor.

Baca Juga: Fitch Ratings Proyeksi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5% di 2026, Melambat di 2026

“Langkah dan upaya untuk mencapai 8% akan didorong baik dari produksi (lapangan usaha) maupun pengeluaran” tutur Chandra saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (13/3).

Dari sisi lapangan usaha, pemerintah akan mengandalkan industri pengolahan yang ditargetkan tumbuh 5,5% pada 2025, kemudian pertumbuhannya ditargetkan meningkat menjadi 8,1% pada 2029 mendatang.

Meningkatnya pertumbuhan industri pengolahan ini akan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 21,9% pada 2029. Sedangkan saat ini kontribusinya masih sebesar 19% dari PDB.

Sektor andalan selanjutnya adalah pertanian yang ditargetkan tumbuh 3,5% pada 2029 meningkat dari target tahun ini sebesar 2,2%.

“Sektor pertanian ini meningkat seiring dengan beberapa program, yaitu terkait dengan tambahan produksi pangan yakni 10 juta ton beras, dan tambahan luas panen setara 4 juta hektar sawah, serta adanya peningkatan hilirisasi,” ungkapnya.

Untuk sektor lainnya, yakni pertambangan ditargetkan tumbuh 7,5% pada 2029, atau meningkat dari target 2025 yang sebesar 5,5%. Sektor ini akan didorong dengan meningkatkan hilirisasi pertambangan.

Sektor konstruksi ditargetkan tumbuh 9,6% pada 2029, meningkat dari 2025 sebesar 7,7%. Sektor ini akan didorong melalui program 3 juta rumah.

Sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman ditargetkan tumbuh 11,6% pada 2029, atau meningkat dari target 2025 sebesar 9,7%. Pemerintah menargetkan biaya logistik pada angkutan akan berkontribusi sebesar 12,5% terhadap PDB pada 2029.

Terakhir, sektor informasi dan komunikasi ditargetkan tumbuh 10,8% pada 2029, atau meningkat dari target 2025 yang sebesar 7,7%. Sektor ini akan didorong melalui indeks daya saing digital yang ditargetkan mencapai peringkat 40 global.

Selanjutnya, Chandra membeberkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi akan didorong utamanya melalui terjaganya konsumsi masyarakat, peningkatan investasi dan kinerja ekspor.

“Pengeluaran masyarakat dijaga dengan inflasi terjaga di rentang 2,5% plus minus 1%, dan akan meningkatkan konsumsi menjadi 5,1% pada 2025 dan meningkat menjadi 7,3% pada 2029,” terangnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Hanya Capai 5,1% di 2025

Sejalan dengan itu, pemerintah juga masih akan mengandalkan konsumsi pemerintah untuk  mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan ditargetkan tumbuh 9,7% pada 2029, meningkat dari target tahun ini sebesar 6,7%.

Pada 2029, konsumsi pemerintah akan tumbuh salah satunya melalui kontribusi belanja pemerintah yang ditargetkan mencapai 16,20%-20,50% dari PDB, serta penerimaan negara yang ditargetkan mencapai 13,75%-18% dari PDB.

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi ditargetkan tumbuh 9,7% pada 2029, atau meningkat dari target tahun ini sebesar 5,6%. Adapun PMTB akan didorong melalui penanaman modal asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang 2025-2029 mencapai Rp 13.033 triliun. Selanjutnya melalui, FDI inflow ditargetkan mencapai 1,7% terhadap PDB, dengan ICOR yang ditargetkan turun ke 4,4 pada 2029.

Kemudian, pemerintah juga akan mendorong kinerja ekspor dan jasa yang ditargetkan tumbuh 9,5% pada 2029, atau meningkat dari target tahun ini sebesar 6,9%. Lalu, impor barang dan jasa ditargetkan tumbuh 10,6% pada 2029, atau meningkat dari target tahun ini sebesar 7,2%.

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,3%, selanjutnya target ditingkatkan menjadi 6,3% pada 2026, menjadi 7,5% pada 2027, menjadi 7,7% pada 2028, dan menjadi 8% pada 2029.

Chandra menyebut, target pertumbuhan ekonomi 8% tidak hanya tinggi, namun harus inklusif, dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ini akan mempercepat capaian Indonesia untuk keluar dari middle income trap.

Selanjutnya: Ngabuburit di Waterpark, Pilihan Menarik Sambil Menunggu Buka Puasa!

Menarik Dibaca: Jenis Zakat dan Kemudahan Pembayarannya Melalui myBCA dan BCA mobile

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×