kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.791   69,00   0,41%
  • IDX 6.747   23,86   0,35%
  • KOMPAS100 973   4,71   0,49%
  • LQ45 756   1,94   0,26%
  • ISSI 214   1,53   0,72%
  • IDX30 392   0,58   0,15%
  • IDXHIDIV20 469   -1,18   -0,25%
  • IDX80 110   0,56   0,51%
  • IDXV30 115   -0,19   -0,17%
  • IDXQ30 128   -0,04   -0,03%

Banyak hutan rusak karena dieksploitasi


Kamis, 18 Agustus 2011 / 14:56 WIB
Banyak hutan rusak karena dieksploitasi
ILUSTRASI. Kartu Prakerja Gelombang 11 sudah dibuka


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan banyak hutan yang rusak karena dieksploitasi. Kerusakan hutan juga akibat konversi lahan menjadi perkebunan dan area pertambangan.

Salah satunya kerusahan hutan adalah adanya lahan gambut 2 juta hektare. "Maka sekarang dihentikan lahan gambut. Tidak boleh dikonversi berapapun," kata Zulkifli, Kamis (18/8).

Untuk memperbaiki kerusakan hutan ini, Kementerian Kehutanan telah menganggarkan dana sebesar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun. Dana tersebut untuk mereboisasikan hutan.

Kementerian Kehutanan juga akan mengantisipasi kerusakan hutan akibat kebakaran. Dia mengatakan, kawasan hutan yang berpotensi terbakar lebih cepat berada di wilayah lahan gambut.

Zulkifli mengatakan ada 10 provinsi yang memiliki hutan di lahan gambut. Diantaranya Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan lainnya.

Dia mengajak masyarakat mencegah terjadinya kebakaran hutan terutama pada saat musim kemarau tiba. "Kalau bertani atau panen jangan bakar hutan, buang puntung rokok jangan sembarangan apalagi kalau musim kemarau," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×