kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Badan Pangan Nasional: Harga Komoditas Pangan Terkendali Jelang Lebaran 2024


Jumat, 05 April 2024 / 15:57 WIB
Badan Pangan Nasional: Harga Komoditas Pangan Terkendali Jelang Lebaran 2024
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional menyampaikan harga komoditas pangan di berbagai pasar cukup terkendali. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/02/2024


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetya Adi menyampaikan harga komoditas pangan di berbagai pasar cukup terkendali menjelang Idul Fitri 1445 hijriah.

Arief menjelaskan saat ini beberapa komoditas mengalami penurunan harga di antaranya beras, cabai dan lain sebagainya. 
Bahkan, kata dia, Presiden Joko Widodo juga sudah mengecek ke lapangan terkait harga bahan pangan jelang Lebaran 2024.

“Kemarin dicek oleh Presiden di pasar luar kota termasuk Muaro Bungo, Merangin harga sangat baik dan terkendali. Ada satu dua produksi dari luar negeri ada sedikit kenaikan karena currency-nya sedang tinggi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/4).

Baca Juga: Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Ungkap Pembagian Beras 10 Kg Bukan Bagian Bansos

Arief tak memungkiri, pemerintah memberikan relaksasi harga di beberapa komoditas seperti gula pasir. Menurutnya, ini dilakukan demi menjaga ketersediannya di pasar modern.

“Seperti dulu minyak goreng harganya rendah, kita ingin memaksakan harga itu baik tetapi para produsen tidak bisa mengirim (dengan harga) acuan sehingga diperlukan relaksasi,” terangnya.

Arief menuturkan, pemerintah saat ini tentu terus berupaya menyeimbangkan harga-harga di tingkat petani maupun konsumen sehingga tidak ada satu pihak yang dirugikan dalam penentuan harga tersebut.

Dia mencontohkan, beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga beras dan ini sangat dinikmati oleh para petani sebab nilai yang diterimanya tinggi.

“Tetapi kalau harganya terlalu tinggi misalnya GKP (Gabah Kering Panen) di atas Rp 8.000 atau Rp 9.000 maka harga berasnya dua kali lipat jadi Rp 18.000 di tingkat konsumen,” tutur dia.

Lebih lanjut, Arief menambahkan, di musim panen seperti saat ini tugas pemerintah adalah memastikan harga ditingkat petani tidak jatuh di bawah harga pokok produksi.

Untuk diketahui, Menilik data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (5/10), pukul 7.10 WIB, harga kedelai biji kering impor naik 1,51% menjadi Rp 13.420/kg, bawang putih bonggol naik 0,90% jadi Rp 42.470/kg, daging ayam ras naik 1,83% jadi Rp 38.380/kg dan telur ayam ras naik 5,22% jadi Rp 32.430/kg.

Baca Juga: Di Sidang MK, Airlangga: El Nino Jadi Alasan Pemberian Bansos Tambahan Jelang Pemilu

Berikutnya, harga gula konsumsi turut terkerek 0,39% jadi Rp 17.980/kg, minyak goreng kemasan naik 0,84% jadi 18.000/kg, tepung terigu curah naik 3,12% jadi Rp 10.910/kg dan garam halus naik 2,32% jadi Rp 11.910/kg.

Namun demikian, beberapa harga komoditas pangan juga terpantau turun antara lain beras premium turun 2,47% jadi Rp 15.770/kg, beras medium merosot 3,15% jadi Rp 13.550/kg, bawang merah turun 6,79% jadi Rp 34.710/kg.

Lalu, harga cabai merah keriting turun 5,46% jadi Rp 41.750/kg, cabai rawit merah turun 0,83% jadi Rp 46.670/kg, daging sapi turun 2,59% jadi Rp 133.100/kg, minyak goreng curah turun 0,51% jadi Rp 15.760/kg, jagung tingkat peternak turun 3,15% jadi Rp 7.680/kg.

Tak hanya itu, harga ikan kembung turun 8,52% jadi Rp 33.950/kg, ikan tongkol turun 7,61% jadi Rp 29.360/kg, ikan bandeng turun Rp 32.170/kg, dan tepung terigu kemasan turun 2,30% jadi Rp 13.150/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×