Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul kemenangan Brasil atas gugatannya ke Indonesia, diperkirakan impor ayam asal Brasil akan mungkin terjadi.
Ketua Peternakan dan Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J. Supit berpendapat, bila keran impor memang dibuka, maka Indonesia harus meningkatkan daya saing produknya.
Baca Juga: Pada pekan ini, harga saham emiten ayam ditutup memerah, CPIN paling dalam
"Ada atau tidak gugatan dari Brasil, Indonesia memang harus memperkuat atau mempertajam daya saing kita," tutur Anton kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7).
Untuk meningkatkan daya saing produk ayam tersebut, Anton pun menyebut hal itu bisa dimulai dari hulu. Anton menjelaskan, pakan ternak menjadi penyumbang terbesar dalam penentuan harga ayam. Sementara, 70% komposisi pakan ternak masih berasal dari jagung.
Baca Juga: Impor unggas tak terhindarkan, Peternak: Harus ada gerakan efisiensi nasional
Karena itu, Anton pun meminta supaya pemerintah memang betul-betul menyiapkan komoditas yang menjadi bahan baku pakan ternak, yakni jagung.
Menurutnya, bila produksi jagung memang tidak mencukupi, sebaiknya pemerintah mengakui sehingga klaim surplus yang didengungkan tak hanya hal yang artificial atau palsu.
Baca Juga: Ayam Brasil siap serbu Indonesia, saham emiten ayam CPIN, JPFA, dan MAIN memerah
"Apabila kita kurang, kita impor, tetapi untuk memproteksi petani, impor tersebut dikenakan bea masuk. Bea masuk tersebut untuk meningkatkan produktivitas petani jagung," kata Anton.
Anton pun mengatakan, supaya produk unggas lebih efisien, maka perlu dilakukan perbaikan tata kelola peternakan ayam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News