kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Antisipasi kebakaran hutan, BNPB siapkan Rp355 M


Senin, 23 Juni 2014 / 13:46 WIB
Antisipasi kebakaran hutan, BNPB siapkan Rp355 M
ILUSTRASI. Aktivitas alat berat di area penambangan emas Tujuh Bukit milik PT Bumi Suksesindo (BSI) di Banyuwangi Jawa Timur, Kamis (5/12). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/12/2019.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 355 miliar. Anggaran ini diperuntukkan untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi El Nino tahun 2014 dan 2015 bersifat moderate. Adanya indikator suhu muka laut di Pasifik menunjukkan fenomena yang sama dengan kejadian El Nino tahun 1997.

"Dampak yang ditimbulkan untuk wilayah Indonesia adalah kemarau panjang dan kering," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Senin, (23/6). Belajar dari sebelumnya, dampak El Nino tahun 1997 di Indonesia sangat besar. Terjadi  kekeringan, karhutla yang luas, krisis pangan, dan krisis energi serta makin memicu krisis ekonomi dan politik. Daerah hutan dan lahan gambut yang terbakar saat itu 2,12 juta ha dengan emisi karbon 0,81 – 2,57 PgC (kali 10 pangkat 15 gram Carbon) atau setara 13 – 40% emisi kebakaran hutan dunia. Dampak yang luar biasa menyumbangkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer.
 
Untuk mengantisipasi karhutla, Sutopo menegaskan BNPB bersama kementerian/lembaga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan antisipasinya, khususnya di 9 provinsi yaitu Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara. "Bupati, Walikota dan Gubernur tetap sebagai penanggung jawab," ujar Sutopo.

Adapun Kepala BNPB, Syamsul Maarif, terus memimpin koordinasi potensi nasional untuk pendampingan kepada pemda. BNPB menyiapkan dana siap pakai Rp 355 milyar antisipasi karhutla tersebut. Selain itu, 3 helicopter yaitu Bolco, Kamov dan Sikorsky kini telah ditempatkan di Riau untuk pemadaman api dan asap. Modifikasi cuaca dengan pesawat Casa dan Hercules juga masih beroperasi. Sedang helicopter MI-8 telah ditempatkan di Palembang dan Palangkaraya.

"2.500 personil TNI dan Polri siap dimobilisasi jika diperlukan. Beberapa SOP dan peraturan telah disusun oleh kementerian/lembaga sebagai dasar pelaksanaan," tukas Sutopo.
 
Hingga Senin (23/6) hotspot di Riau terdeteksi 236 titik yaitu di Bengkalis 46, Kampar 17, Kuansi 10, Dumai 29, Pelalawan 19, Rokan Hilir 97, Rokan Hulu 11, dan Siak 7. "Antipasi dan pemadaman api harus terus dilakukan secara total jika tidak ingin bencana tahun 1997 terulang kembali," pungkas Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×