CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Akhirnya, konstruksi dua ruas tol akses Tanjung Priok mulai berjalan


Jumat, 27 Mei 2011 / 22:09 WIB
ILUSTRASI. 5 Cara tepat meminta reschedule interview jika berhalangan hadir di proses interview.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Djumyati P.

JAKARTA: Konstruksi fisik dua ruas tol akses Tanjung Priok yaitu seksi E2 (Rorotan-Cilincing) dan NS (Yos Sudarso-Simpang Jampea) resmi dimulai yang ditandai pemasangan tiang pancang (groundbreaking) pada, Jumat (27/5). Pemasangan tiang perdana ini dilakukan bersamaan dengan peluncuran Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3E1) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, hari ini.

Kepala satuan kerja pembangunan jalan akses Tanjung Priok Bambang Nurhadi mengatakan untuk seksi E2 yang menghubungkan Rorotan menuju Cilincing pembangunan fisik dilakukan selama 28 bulan. Nilai proyek ruas sepanjang 2,7 kilometer ini Rp1,04 triliun. Dua kontraktor melalui mekanisme joint operation, Kajima dari Jepang dan Waskita Karya dari Indonesia mengerjakan konstruksi fisik proyek ini.

Sementara seksi NS sepanjang 2,2 km menelan anggaran Rp 564 miliar, ditargetkan selesai dalam waktu18 bulan. Proyek ini dikerjakan joint operation antara SMCC (Sumitomo Mitsui Construction Corporation) dari Jepang dan Hutama Karya dari Indonesia.

"Kedua seksi tersebut menggunakan dana APBN dengan pinjaman Jepang," ujarnya dalam kata sambutan groundbreaking di Cilegon-Tanjung Priok , Jakarta Utara, Jumat (27/5).

Dirjen Bina Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian PU Winarno menjelaskan pelaksanaan pembangunan tol akses Tanjung Priok ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan jalan non tol yang telah ada untuk menampung jumlah kendaraan dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pembangunan ruas tol ini diharap dapat berkontribusi besar mengurangi kemacetan guna memperlancar arus barang dan jasa peti kemas dan proses ekspor impor yang melalui akses jalan Tanjung Priok," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Sejatinya proyek jalan bebas hambatan menuju pelabuhan Tanjung Priok ini terdiri atas enam paket. Konstruksi fisik paket E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 km sudah selesai November 2010 dan baru dioperasikan April 2011 lalu. Tetapi hingga kini, kendaraan yang melewati ruas tol ini belum dipungut biaya karena pemerintah belum menetapkan operatornya.

Paket lainnya, adalah E2A yaitu Cilincing-Simpang Jampea (1,9 km), W1 Jampea-Kampung Bahari (2,8 km), dan W2 Kampung Bahari-Harbor Toll Road (2,9 km). Untuk paket E2A, menurut Winarno, penandatanganan kontrak rencananya akan dilakukan Juni nanti.

Sedangkan, dua paket tersisa, yakni W-1 Jampea – Kampung Bahari (2,8 km) dan W-2 Kampung Bahari – Harbours Toll Road (2,9 km) belum jelas karena menunggu perkembangan dan permintaan pasar, setelah lima paket tersebut selesai. Sehingga secara keseluruhan, diharapkan proyek tol akses Tanjung Priok ini akan kelar tahun 2014 nanti.

Winarno optimistis dengan tersambungnya seluruh paket jalan tersebut, mampu memperlancar akses kendaraan."Bila awalnya hanya 20 km/jam, paling tidak dengan adanya jalan ini, kecepatan kendaraan bisa di atas 40 km/jam," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×