kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.316   12,00   0,07%
  • IDX 7.206   65,65   0,92%
  • KOMPAS100 1.030   3,71   0,36%
  • LQ45 782   2,87   0,37%
  • ISSI 237   3,20   1,37%
  • IDX30 404   1,60   0,40%
  • IDXHIDIV20 465   2,77   0,60%
  • IDX80 116   0,54   0,47%
  • IDXV30 118   1,38   1,18%
  • IDXQ30 129   0,40   0,31%

Agar Transisi Energi Lancar, Harus Ada Kerjasama Dengan Banyak Pihak


Kamis, 24 April 2025 / 18:32 WIB
Agar Transisi Energi Lancar, Harus Ada Kerjasama Dengan Banyak Pihak
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati produk lampu tenaga surya pada pameran Solartech Indonesia 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan iklim telah menjadi tantangan nyata yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Mulai lingkungan, ekonomi, hingga kesejahteraan sosial.

Di Indonesia, implementasi transisi energi dihadapkan pada beberapa aspek. Seperti pertimbangan politik (baik dalam maupun luar negeri), kondisi sosial ekonomi, penguasaan teknologi, keterbatasan pembiayaan, serta tantangan geografis yang kompleks.

Nah, dalam upaya mendorong pemahaman publik  lebih mendalam mengenai tantangan dan solusi pembiayaan transisi energi, Climate Policy Initiative (CPI) Indonesia meluncurkan buku terbaru berjudul “Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?”. 

Buku ini kemudian hadir sebagai respons atas meningkatnya urgensi agenda mitigasi perubahan iklim secara global, yang telah menempatkan transisi energi sebagai isu strategis lintas sektor. Sehingga membutuhkan perhatian dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil.

Baca Juga: Transisi Energi di Asia Diprediksi Makin Melambat Imbas Ketidakpastian Ekonomi Global

Tiza Mafira, Direktur Climate Policy Initiative (CPI) berharap, buku ini memperluas kesadaran publik dan mendorong kolaborasi multipihak dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

"Salah satu kolaborasi tersebut adalah blended financing di upaya transisi energi. Transisi energi tidak hanya mengantarkan Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih berdaya saing,” kata Tiza, Rabu (23/4). 

Adrian Panggabean, editor  buku tersebut mengatakan, buku ini ditujukan untuk membuka ruang diskusi yang adil dan terbuka tentang realitas pembiayaan transisi energi di Indonesia. 

“Salah satu aspek penting yang dibahas dalam buku ini adalah penguasaan teknologi untuk transisi energi. Dengan demikian, agenda transisi energi dapat dimanfaatkan sebagai peluang peningkatan dan perluasan ekonomi Indonesia, ketimbang sebagai risiko," kata Adrian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×